Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
2014, Iberamsjah Bilang Partai Demokrat Bakal Hancur
Selasa, 31 Jan 2012 09:14 WIB
JAKARTA, RIMANEWS - Partai Demokrat (PD) dilanda kehancuran. Kondisi itu tidak lepas dari kasus korupsi yang menyeret Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Diprediksi pada 2014 nanti Demokrat ditinggal para pemilihnya. "Partai Demokrat hancur pada 2014," ujar pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah saat dihubungi detikcom, Selasa (31/1/2012).
Menurut Iberamsjah, kasus suap Wisma Atlet di Palembang yang dilakukan eks bendahara partai M. Nazaruddin menjadi titik awal merosotnya suara partai. Bahkan hasil survei salah satu lembaga survei, Demokrat berada diperingkat ketiga dibawag Golkar dan PDIP. "Pada 2014 Demokrat sudah kehilangan citra sebagai partai bersih," katanya.
Demokrat semakin terpuruk kata Iberamsjah, karena Nazaruddin terus berkicau menuding koleganya seperti Mirwan Amir, Angelina Sondakh dan Andi Mallarangeng ikut menikmati uang haram itu. Kondisi diperparah karena ada pembusukan di internal partai berlogo mirip Mercy itu. "Terjadi pembusukan diinternal Demokrat, sehingga kondisinya semakin parah," tuturnya.
Iberamsjah menilai gejolak di tubuh Demokrat terlihat dari beda pandang antara DPP dan dewan pembina partai soal posisi Anas. DPP tegas mempertahankan Anas, sedangkan dewan pembina mendorong agar Anas lengser. "Ada gejolak, dinamika dimana tidak ada kesatuan pandang," kata Iberamsjah. Agar Demokrat tidak terus tersandera menurut Iberamsjah, SBY selaku
Ketua Dewan Pembina PD harus mengambil langkah menyelamatkan partai. "Penyelamatan partai ditangan Pak SBY," tandasnya.
http://www.rimanews.com/read/2012013...t-bakal-hancur
Prof Iberamsjah Sebut Anas Merusak Citra Partai, Disarankan Mundur !
Selasa, 31 Jan 2012 09:08 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terseret dalam pusaran kasus suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang. Jika tidak ingin citra partainya semakin memburuk, Anas disarankan mundur dari posisinya. "Anas sebagai Ketum PD saat ini bermasalah. Anas mempunyai pertimbangan strategis lebih pentingkan citra pribadi apa selamakan partai secara keseluruhan," ujar pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah saat dihubungi detikcom, Selasa (31/1/2012).
Menurut Iberamsjah, tudingan M.Nazaruddin ditambah keterangan sejumlah saksi dalam persidangan membuat posisi Anas semakin terpojok. Citra Anas akan semakin buruk jika mundur setelah menjadi tersangka. "Kalau mundur setelah jadi tersangka, Anas malu besar. Sebaiknya dicopot," katanya. Selama ini Anas selalu membantah dirinya terlibat dalam kasus suap di Kemenpora itu.
Penyelamatan partai berlogo mirip Mercy itu kata Iberamsjah, ada di tangan SBY selaku Ketua Dewan Pembina PD. Masalahnya apakah SBY berani mengambil tindakan terhadap kader partai yang diduga terlibat korupsi. "Penyelamatan partai tergantung Pak SBY, kalau tidak berbuat apa-apa Demokrat hancur," tuturnya.
Pengamat politik dari UGM, Arie Sujito melihat SBY tidak akan berani mencopot Anas sebelum ada penetapan status dari KPK. Padahal kondisi ini semakin menggerus suara Demokrat. "SBY tidak akan ambil resiko untuk mengambil tindakan secara poltik kecuali alasannya hukum," kata Arie.
http://www.rimanews.com/read/2012013...arankan-mundur
Ruhut: Anas Lebih Baik Mundur Sebelum Jadi Tersangka
Senin, 30 Jan 2012 04:23 WIB
KENDARI, RIMANEWS - Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat. Menurutnya, keputusan ini lebih baik diambil oleh Anas sebelum tersangkut proses hukum dalam kasus wisma atlet. "Gak elok nantinya kalau sudah dijadikan tersangka baru mundur," tukas Ruhut, yang ditemui pada salah satu hotel di Kendari, usai menemui masyarakat Desa Lapaopao di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu (29/1).
Kondisi di internal tubuh Partai Demokrat memang kembali menghangat. Selasa (24/1) malam, sejumlah anggota Dewan Pembina Demokrat mengadakan pertemuan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ketua dewan pembina Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan berlangsung secara tertutup sejak pukul 19.00 hingga sekitar pukul 20.00. Sejumlah anggota dewan pembina yang hadir, antara lain, Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, Syarief Hasan, E.E. Mangindaan, Ahmad Mubarok, dan Jero Wacik. Hadir pula sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin.
Pertemuan itu terkait dengan perkembangan terkini dari persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 dengan terdakwa mantan Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin. Dalam sidang yang mendengar kesaksian Mindo Rosalina Manulang, terungkap identitas "ketua besar" dan "bos besar". Nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut terseret. Meskipun meminta mundur, namun Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR menyerahkan sepenuhnya kepada Anas. "Saya dulu tim suksesnya Anas, saya juga hargai asas praduga tak bersalah. Tapi saya ingin objektif kalau berbicara soal hukum. Saya nothing to lose untuk ini," katanya.
http://www.rimanews.com/read/2012013...jadi-tersangka
--------------
Professor ini terlalu pesimis. Tuh dengar nggak, kalo si Tommy Suharto sedang giat-giatnya mencari parpol yang bisa di akuisisi olehnya, agar bisa dijadikan kendaraan olitik untuk menghantarkannya nyalon ke Pilpres 2014 kelak? Sebelum PD hancur, kalau ada 'deal' antara pemilik partai ini dengan Tommy Suharto, bisa jadi partai Demokrat akan berjaya kembali di 2014-2019 ... :D
Selasa, 31 Jan 2012 09:14 WIB
JAKARTA, RIMANEWS - Partai Demokrat (PD) dilanda kehancuran. Kondisi itu tidak lepas dari kasus korupsi yang menyeret Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Diprediksi pada 2014 nanti Demokrat ditinggal para pemilihnya. "Partai Demokrat hancur pada 2014," ujar pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah saat dihubungi detikcom, Selasa (31/1/2012).
Menurut Iberamsjah, kasus suap Wisma Atlet di Palembang yang dilakukan eks bendahara partai M. Nazaruddin menjadi titik awal merosotnya suara partai. Bahkan hasil survei salah satu lembaga survei, Demokrat berada diperingkat ketiga dibawag Golkar dan PDIP. "Pada 2014 Demokrat sudah kehilangan citra sebagai partai bersih," katanya.
Demokrat semakin terpuruk kata Iberamsjah, karena Nazaruddin terus berkicau menuding koleganya seperti Mirwan Amir, Angelina Sondakh dan Andi Mallarangeng ikut menikmati uang haram itu. Kondisi diperparah karena ada pembusukan di internal partai berlogo mirip Mercy itu. "Terjadi pembusukan diinternal Demokrat, sehingga kondisinya semakin parah," tuturnya.
Iberamsjah menilai gejolak di tubuh Demokrat terlihat dari beda pandang antara DPP dan dewan pembina partai soal posisi Anas. DPP tegas mempertahankan Anas, sedangkan dewan pembina mendorong agar Anas lengser. "Ada gejolak, dinamika dimana tidak ada kesatuan pandang," kata Iberamsjah. Agar Demokrat tidak terus tersandera menurut Iberamsjah, SBY selaku
Ketua Dewan Pembina PD harus mengambil langkah menyelamatkan partai. "Penyelamatan partai ditangan Pak SBY," tandasnya.
http://www.rimanews.com/read/2012013...t-bakal-hancur
Prof Iberamsjah Sebut Anas Merusak Citra Partai, Disarankan Mundur !
Selasa, 31 Jan 2012 09:08 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terseret dalam pusaran kasus suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang. Jika tidak ingin citra partainya semakin memburuk, Anas disarankan mundur dari posisinya. "Anas sebagai Ketum PD saat ini bermasalah. Anas mempunyai pertimbangan strategis lebih pentingkan citra pribadi apa selamakan partai secara keseluruhan," ujar pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah saat dihubungi detikcom, Selasa (31/1/2012).
Menurut Iberamsjah, tudingan M.Nazaruddin ditambah keterangan sejumlah saksi dalam persidangan membuat posisi Anas semakin terpojok. Citra Anas akan semakin buruk jika mundur setelah menjadi tersangka. "Kalau mundur setelah jadi tersangka, Anas malu besar. Sebaiknya dicopot," katanya. Selama ini Anas selalu membantah dirinya terlibat dalam kasus suap di Kemenpora itu.
Penyelamatan partai berlogo mirip Mercy itu kata Iberamsjah, ada di tangan SBY selaku Ketua Dewan Pembina PD. Masalahnya apakah SBY berani mengambil tindakan terhadap kader partai yang diduga terlibat korupsi. "Penyelamatan partai tergantung Pak SBY, kalau tidak berbuat apa-apa Demokrat hancur," tuturnya.
Pengamat politik dari UGM, Arie Sujito melihat SBY tidak akan berani mencopot Anas sebelum ada penetapan status dari KPK. Padahal kondisi ini semakin menggerus suara Demokrat. "SBY tidak akan ambil resiko untuk mengambil tindakan secara poltik kecuali alasannya hukum," kata Arie.
http://www.rimanews.com/read/2012013...arankan-mundur
Ruhut: Anas Lebih Baik Mundur Sebelum Jadi Tersangka
Senin, 30 Jan 2012 04:23 WIB
KENDARI, RIMANEWS - Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat. Menurutnya, keputusan ini lebih baik diambil oleh Anas sebelum tersangkut proses hukum dalam kasus wisma atlet. "Gak elok nantinya kalau sudah dijadikan tersangka baru mundur," tukas Ruhut, yang ditemui pada salah satu hotel di Kendari, usai menemui masyarakat Desa Lapaopao di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu (29/1).
Kondisi di internal tubuh Partai Demokrat memang kembali menghangat. Selasa (24/1) malam, sejumlah anggota Dewan Pembina Demokrat mengadakan pertemuan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ketua dewan pembina Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan berlangsung secara tertutup sejak pukul 19.00 hingga sekitar pukul 20.00. Sejumlah anggota dewan pembina yang hadir, antara lain, Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, Syarief Hasan, E.E. Mangindaan, Ahmad Mubarok, dan Jero Wacik. Hadir pula sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin.
Pertemuan itu terkait dengan perkembangan terkini dari persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 dengan terdakwa mantan Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin. Dalam sidang yang mendengar kesaksian Mindo Rosalina Manulang, terungkap identitas "ketua besar" dan "bos besar". Nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut terseret. Meskipun meminta mundur, namun Ruhut yang juga anggota Komisi III DPR menyerahkan sepenuhnya kepada Anas. "Saya dulu tim suksesnya Anas, saya juga hargai asas praduga tak bersalah. Tapi saya ingin objektif kalau berbicara soal hukum. Saya nothing to lose untuk ini," katanya.
http://www.rimanews.com/read/2012013...jadi-tersangka
--------------
Professor ini terlalu pesimis. Tuh dengar nggak, kalo si Tommy Suharto sedang giat-giatnya mencari parpol yang bisa di akuisisi olehnya, agar bisa dijadikan kendaraan olitik untuk menghantarkannya nyalon ke Pilpres 2014 kelak? Sebelum PD hancur, kalau ada 'deal' antara pemilik partai ini dengan Tommy Suharto, bisa jadi partai Demokrat akan berjaya kembali di 2014-2019 ... :D
faQih93 01 Feb, 2012
Mr. X 01 Feb, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/02/ramalan-baru-professor-politik-dari-ui.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar