Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jika di teliti secara seksama dan bijaksana , ada tiga perbedaan pokok dan Mendasar tentang manusia disaat menemukan sumber kebenaran yang diyakininya.
Pertama ada yang meyakini bahwa Sains dan Teknonolgi mampu menyelesaikan setiap persoalan yang terbukti dengan modernisasi dan teknologi di segala bidang. Contoh : Facebook , sebagai media atau sarana berkomunikasi, berjejaring sosial secara maya di internet diantara seluruh manusia di seluruh dunia.
Kedua, memandang semua persoalan dari kacamata filsafat. Filsafat dianggap punya kelebihan yang banyak karena dia memandang sesuatu tidak hanya kulitnya saja tapi lebih jauh di balik itu. Orang berfilsafat berarti orang mencoba berpikir jernih dalam memecahkan setiap persoalan. Tak heran kalau di Facebook di tuliskan : Apa Filsafat anda ? bukan : Apa merk celana dalam anda ? :P
Ketiga, yang mencari sumber kebenaran dari wahyu yang direpresentasikan dengan keteguhannya memegang hilai-nilai agama, meskipun mereka terkesan berorientasi dimasa lampau dan tindakannya terkesan bukan berasal dari kejernihan pikiran.
Perbedaan ketiga landasan berpikir dan bertindak seperti yang tertulis di atas dapat diilustrasikan dengan perbedaan tiga jenis air sungai.
Seorang yang suka berfilsafat mempunyai kelebihan kritis, jernih, tidak emosional, merasa paling netral diibaratkan dengan sebuah air sungai di hulu yang jernih sampai karena jernihnya benda apapun yang ada di dasar sungai akan terlihat. Air itu begitu tenang tanpa riak, tapi juga bisa menenggelamkan orang yang mandi di sana sampai lupa keadaan di sekitarnya.
Sedangkan sains dan teknologi ibarat air selokan yang riaknya kecil yang manusia dapat mengendalikan ke mana arah sungai itu dan seberapa besar debit yang diinginkan.
Nah yang terakhir nih , agama diibaratkan keduannya: dia adalah sungai yang jernih yang orang dapat berkaca di atasnya, tapi juga dapat menjadi air bah yang menyeret dan menghanyutkan setiap benda yang ada di pinggirnya. Agama bisa dijadikan sumber kebenaran dengan riaknya yang bisa menyejukkan tapi kadangkala bagai gelombang pasang yang datangnya tiba-tiba dan tak terlihat lagi kejernihan airnya. Agama pun bisa dijadikan dalih politik, bisnis, sosial atau apa saja , bagaikan saluran irigasi yang bisa dibuat ke segala arah tergantung si petani. Agama bisa dijadikan alat kiri, kanan , tengah , bisa juga dijadikan alat untuk melegitimasi superioritas sistem tertentu. Bahkan bisa pula di jadikan Alat pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Dimasa mendatang , Akankah agama masih bisa bersanding dengan mesra di antara filsafat dan sains ?
salam...
referensi : filsafat.kompasiana.com
--
Source: http://krisnahomerecord.blogspot.com/2011/05/perbedaan-sainsfilsafatdan-agama.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar