Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Dalam perang, sesama teman bareng nembak musuh, itu biasa. Tapi di Takengon (Aceh), oknum TNI justru "menembak" bini teman dinasnya sampai hamil. Kasus tentara seniman (senang istri teman) ini mencuat karena Praka Sahir (bukan nama sebenarnya), tega membunuh Ny. Yeni, 27 (bukan nama sebenarnya), rekanan selingkuhnya selama ini.
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uCmlmE3hrmWj4xz1mjuVRX-tOojeCkHylSIYpzVHJeBJ0_6kEvAiQTnoKemyr1fyyOvOCFgm6DuqixtjoubqBdiqqtoHCJh5ibBMG0dZYUmlzOQsBVgqVTOkgXYlDBZX85pUlJO8P-67oTeXVLkyZ9LgiJREh-Ze_uXD0whg=s0-d)
Bila sesama biskota dilarang mendahului, sesama teman tentunya juga dilarang saling menyelingkuhi. Ini karena hanya enak bagi pelakunya, tapi menyakitkan bagi pasangannya. Bagaimana mungkin, asset miliknya tanpa sepengetahuannya diacak-acak dan diobok-obok pihak lain. Jangankan soal begituan, soal nasi dalam piring saja jika bekas orang kita sudah tak berselera menyantap, kan?
Praka Sahir agaknya tak punya pemikiran jauh ke situ. Ketika dia menjadi "seniman" langsung saja apa yang terbersit di hatinya dilaksanakan. Yang dia tahu, Ny. Yeni memang lumayan cantik. Tak peduli dia adalah istri teman dinasnya, Praka Daldiri, pengin juga menyetubuhi. Apa lagi si wanita memberi angin, langsung saja "ditembak"
hingga berulangkali dengan pistol gombyok non organik.
Dengan Praka Daldiri (bukan nama sebenarnya), Sahir memang bersahabat, karena keduanya sama-sama dinas di Batalyon 114/Satria Musara (SM) Bener Meriah. Karena persahabatan itu, Praka Sahir suka main ke rumah Daldiri di Kompleks Batalyon. Ee, terlalu sering dilayani oleh istri Daldiri yang lumayan cantik, otaknya mulai ngeres, bagaimana kalau bisa menggauli istri sahabatnya tersebut. Oknum tentara ini mendadak sudah berubah jadi musuh dalam selimut.
Sejak itu Sahir jadi rajin ke rumah Daldiri, apa lagi Yeni sendiri sepertinya memberi angin. Maka di kala suami pergi, Sahir tak sekedar main saja, tapi juga main ranjang bak suami istri. Saking akrabnya, Sahir suka curhat tentang istrinya, tentang istrinya, yang semua tidak bisa membahagiakan dirinya. Celakanya, Yeni meski seorang guru SD tak bisa mendidik si oknum tentara yang nakal itu. Justru suka ikut mengejek dan menjelek-jelekkan istri Sahir berikut mertuanya.
Aneh juga rasanya. Kalau dia tertarik pada Yeni secara tulus, mestinya bisa memaafkan segala omelan yang ditujukan kepada istri dan mertunya. Tapi rupanya Praka Sahir bukan begitu. Dia hanya sekedar mau menikmati tubuh Yeni, tapi tak bisa menerima pribadi dan kelakuan sang gendakan. Terbukti, dia suka marah juga bila habis begituan kok Yeni menjelek-jelekkan keluarga Sahir.
Belum lama ini Praka Daldiri pergi ke Langsa, karena orangtuanya sakit. Kesempatan ini dipakai Yeni untuk mengundang Sahir ke rumahnya. Pukul 19.00 dia tiba di kompleks Batalyon. Karena sudah akrab, anak Yeni mau juga ditimang-timang Sahir hingga tertidur. Nah, setelah menidurkan si bocah, barulah oknum tentara ini bermaksud meniduri Yeni.
Pukul 21.00 keduanya berbuat bak suami istri hingga dua kali. Celakanya, sehabis berbuat, Yeni kok sempat-sempatnya kembali menjelek-jelekkan keluarga Sahir. Praka tukang selingkuh ini jadi tersinggung. Diam-diam dia ambil pisau, dan ditusuklah leher kekasih gelapnya itu hingga tewas. Untuk membuat kesan Yeni bunuh diri, dia juga memotong urat sang gendakan. Habis itu baru kabur sambil membawa gelang dan HP korban.
Tapi polisi tak sebodoh itu. Dalam waktu cepat dia bisa menangkap Praka Sahir. Dalam rekonstruksi kemarin di Kompleks Batalyon, lelaki dari di Desa Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah ini Sahir menjelaskan dan menggambarkan bagaimana dia membunuh Yeni. Intinya, dia kalap karena korban selalu menjelek-jelekkan istri dan mertuanya.
http://www.poskotanews.com/2012/02/0...ntara-seniman/
Katanya benci, tapi rindu juga. :capedes
Bila sesama biskota dilarang mendahului, sesama teman tentunya juga dilarang saling menyelingkuhi. Ini karena hanya enak bagi pelakunya, tapi menyakitkan bagi pasangannya. Bagaimana mungkin, asset miliknya tanpa sepengetahuannya diacak-acak dan diobok-obok pihak lain. Jangankan soal begituan, soal nasi dalam piring saja jika bekas orang kita sudah tak berselera menyantap, kan?
Praka Sahir agaknya tak punya pemikiran jauh ke situ. Ketika dia menjadi "seniman" langsung saja apa yang terbersit di hatinya dilaksanakan. Yang dia tahu, Ny. Yeni memang lumayan cantik. Tak peduli dia adalah istri teman dinasnya, Praka Daldiri, pengin juga menyetubuhi. Apa lagi si wanita memberi angin, langsung saja "ditembak"
hingga berulangkali dengan pistol gombyok non organik.
Dengan Praka Daldiri (bukan nama sebenarnya), Sahir memang bersahabat, karena keduanya sama-sama dinas di Batalyon 114/Satria Musara (SM) Bener Meriah. Karena persahabatan itu, Praka Sahir suka main ke rumah Daldiri di Kompleks Batalyon. Ee, terlalu sering dilayani oleh istri Daldiri yang lumayan cantik, otaknya mulai ngeres, bagaimana kalau bisa menggauli istri sahabatnya tersebut. Oknum tentara ini mendadak sudah berubah jadi musuh dalam selimut.
Sejak itu Sahir jadi rajin ke rumah Daldiri, apa lagi Yeni sendiri sepertinya memberi angin. Maka di kala suami pergi, Sahir tak sekedar main saja, tapi juga main ranjang bak suami istri. Saking akrabnya, Sahir suka curhat tentang istrinya, tentang istrinya, yang semua tidak bisa membahagiakan dirinya. Celakanya, Yeni meski seorang guru SD tak bisa mendidik si oknum tentara yang nakal itu. Justru suka ikut mengejek dan menjelek-jelekkan istri Sahir berikut mertuanya.
Aneh juga rasanya. Kalau dia tertarik pada Yeni secara tulus, mestinya bisa memaafkan segala omelan yang ditujukan kepada istri dan mertunya. Tapi rupanya Praka Sahir bukan begitu. Dia hanya sekedar mau menikmati tubuh Yeni, tapi tak bisa menerima pribadi dan kelakuan sang gendakan. Terbukti, dia suka marah juga bila habis begituan kok Yeni menjelek-jelekkan keluarga Sahir.
Belum lama ini Praka Daldiri pergi ke Langsa, karena orangtuanya sakit. Kesempatan ini dipakai Yeni untuk mengundang Sahir ke rumahnya. Pukul 19.00 dia tiba di kompleks Batalyon. Karena sudah akrab, anak Yeni mau juga ditimang-timang Sahir hingga tertidur. Nah, setelah menidurkan si bocah, barulah oknum tentara ini bermaksud meniduri Yeni.
Pukul 21.00 keduanya berbuat bak suami istri hingga dua kali. Celakanya, sehabis berbuat, Yeni kok sempat-sempatnya kembali menjelek-jelekkan keluarga Sahir. Praka tukang selingkuh ini jadi tersinggung. Diam-diam dia ambil pisau, dan ditusuklah leher kekasih gelapnya itu hingga tewas. Untuk membuat kesan Yeni bunuh diri, dia juga memotong urat sang gendakan. Habis itu baru kabur sambil membawa gelang dan HP korban.
Tapi polisi tak sebodoh itu. Dalam waktu cepat dia bisa menangkap Praka Sahir. Dalam rekonstruksi kemarin di Kompleks Batalyon, lelaki dari di Desa Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah ini Sahir menjelaskan dan menggambarkan bagaimana dia membunuh Yeni. Intinya, dia kalap karena korban selalu menjelek-jelekkan istri dan mertuanya.
http://www.poskotanews.com/2012/02/0...ntara-seniman/
Katanya benci, tapi rindu juga. :capedes
InRealLife 01 Feb, 2012
Mr. X 01 Feb, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/02/lagi-lagi-oknum-tentara-berulangkali.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar