Berita dan Gosip Selebritis

Senin, 30 Januari 2012

Wa Ode 'Vengeance'??? : Skandal Mafia Anggaran DPR Lebih Besar dari Kasus Nazaruddin

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
[imagetag]

Mafia Anggaran
Wa Ode: Lebih Besar dari Kasus Nazaruddin
Jumat, 27 Januari 2012 | 17:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Wa Ode Nurhayati, Wa Ode Nur Zaenab, mengungkapkan, kliennya telah menyerahkan berbagai dokumen dan data permainan pimpinan Badan Anggaran DPR terkait alokasi anggaran dana percepatan pembangunan infrastruktur di daerah kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Wa Ode, jika KPK mau serius mendalami dokumen-dokumen itu, maka akan terungkap bahwa permainan di Badan Anggaran DPR (Banggar DPR) jauh lebih besar dibanding kasus yang melibatkan Muhammad Nazaruddin. "Bentuknya dokumen, sangat mudah dibuktikan jika mau. Kalau KPK mau serius, itu jauh lebih besar dari kasus Nazaruddin," kata Wa Ode Nur Zaenab saat dihubungi, Jumat (27/1/2012).

Wa Ode Nurhayati adalah tersangka kasus korupsi terkait alokasi anggaran dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah 2011 di DPR. Wa Ode Nurhayati telah ditahan KPK di Rutan Pondok Bambu. Selain Wa Ode Nurhayati, KPK juga menetapkan Fahd A Rafiq sebagai tersangka. Pengusaha yang juga Ketua Umum Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Ketum Gema MKGR) ini belum ditahan oleh KPK.
http://nasional.kompas.com/read/2012...sus.Nazaruddin

Wa Ode Minta Perlindungan LPSK Guna Bongkar Mafia Anggaran
Minggu, 29 Januari 2012 15:50 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wa Ode Nurhayati mengaku siap membongkar para pemain di mafia anggaran Banggar DPR. Atas kesiapan itu, tim pengacara Wa Ode tengah mencari jalan guna mengamankan keselamatan Wa Ode. "Beliau sudah siap yang terburuk sekalipun, ujar Pengacara Wa Ode, Mohamad Iskandar saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (29/1/2012). Jalan yang tengah diupayakan tim pengacara Wa Ode adalah kembali berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Tim pengacara akan melengkapi berkas permohonan perlindungan bagi Wa Ode. "Mungkin pekan depan kami ada langkah tindak lanjuti," ujar Iskandar.

Wa Ode merupakan tersangka pada kasus suap alokasi anggaran Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) tahun 2011. Oleh KPK, Wa Ode diduga telah menerima imbalan terkait pengalokasian anggaran PPID untuk tiga wilayah di Propinsi Aceh. Ketiga kabupaten tersebut adalah Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Bener Meriah. Wo Ode disangkakan telah melanggar pasal 12 huruf a atau b, pasal 5 ayat 2 dan atau pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Menyikapi tuduhan KPK, Wa Ode jutru kembali menegaskan dirinya tidak terlibat. Bahkan dalam kasus itu, lanjut Wa Ode, ada keterlibatan empat Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR. "Saya telah serahkan semua bukti kepada KPK. Surat Menteri Keuangan yang terjadi ketimpangan serta data simulasi yang dilanggar pimpinan Banggar," Kata Wa Ode seusai menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
http://www.tribunnews.com/2012/01/29...mafia-anggaran

KPK harus Berani Bongkar Permainan Banggar lewat Wa Ode
Minggu, 29 Januari 2012 22:10 WIB

JAKARTA--MICOM: Pengacara senior Todung Mulya Lubis mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah saatnya mengorek sedalam-dalamnya permainan kotor di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Sebab, permainan kotor tersebut sudah mulai dibongkar Wa Ode Nurhayati. "KPK mesti mempunyai keberanian hukum untuk membongkar praktik korupsi anggaran karena korupsi anggaran sangat merugikan rakyat yang selama ini mendambakan keadilan. KPK jangan takut," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/1)

Menurutnyan, penahanan Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka dugaan kasus korupsi banggar patut mendapat apresiasi. Wa Ode adalah orang pertama yagn mengungkapkan dugaan korupsi banggar. Jika ini benar, politikus dari PAN itu sudah berperan dalam mengungkapkan dugaan korupsi anggaran. Menurutnya, Wa Ode bisa disebut sebaga justice collaborator. Dengan demikian Wa Ode harus diberikan reward seperti pengurangan hukuman. Todung juga meminta agar LPSK harus bertindak proaktif melindungi Wa Ode.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...r-lewat-Wa-Ode

PAN Dorong Wa Ode Buka-bukaan Soal Keterlibatan Pimpinan Banggar DPR
Minggu, 29 Januari 2012 15:35 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tidak mau salah satu kadernya, Wa Ode Nurhayati dijadikan korban dalam kasus suap Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID), Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Wa Ode untuk membongkar keterlibatan oknum-oknum pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam kasusnya itu. "Kita tidak mau Wa Ode hanya dikorbankan untuk menutupi persekongkolan yang lebih besar (di Banggar)," kata Ketua DPP PAN Bima Arya saat dihubungi Republika, Ahad (29/1).

Menurut Bima, pihaknya mendorong Wa Ode untuk memberikan informasi dan keterangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang praktik-praktik korupsi di Banggar DPR. Termasuk, memaparkan apa yang ia ketahui soal oknum-oknum pimpinan Banggar dalam kasus itu. "Jika Wa Ode memberikan keterangan itu, kita yakin kebenaran akan terungkap," kata Bima. Menurut Bima, pihaknya saat ini telah memberikan bantuan advokasi kepada Wa Ode secara maksimal. Dengan bantuan itu, PAN berharap Wa Ode bisa menjadi motor penggerak dalam memberantas korupsi di Banggar.

Namun demikian, Bima tidak yakin Wa Ode terlibat dalam kasus korupsi di Banggar. Mengingat, selama ini Wa Ode selalu menyuarakan perubahan dan perbaikan di Banggar. Selain itu, Bima juga mengatakan KPK belum memiliki bukti kuat bahwa Wa Ode terlibat kasus korupsi itu. Keterangan-keterangan yang disampaikan KPK terkait kasus Wa Ode, masih belum jelas. "Meskipun begitu, kita tetap menghormati penanganan hukum Wa Ode oleh KPK," katanya.

Sebelumnya, Wa Ode menyebut ada keterlibatan pimpinan Banggar dalam kasusnya itu. Ia pun telah menyerahkan sejumlah bukti keterlibatan mereka kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Bukti-bukti sudah diserahkan ke penyidik, biar penyidik yang melanjutkan. Pimpinan Banggar dari 2010 sampai sekarang (yang terlibat)," kata Wa Ode usai diperiksa KPK, Kamis (26/1) malam.
http://www.republika.co.id/berita/na...an-banggar-dpr
----------------



Ada pepatah lama yang mengingatkan masyarakat, jangan biarkan seorang wanita marah dan melampiaskan kemarahan dan dendamnya, ketika di di dzolimi atau di khianati. Banyak orang tang pernah membayangkan bahwa makluk Tuhan yang lemah ini, kalau dia sudah 'balas dendam', Kekaisaran semacam Romawi pun runtuh ketika Ratu Mesir Cleopatra, Queen of Egypt, Pharaoh of Egypt, menaklukan Jenderal perang Kerajaan Roma Kuno yang tak terkalahkan, Caesar.

Dalam kasus Wa Ode ini, kelihatan sekali anggota DPR yang merasa dikhianati dan ditumbalkan oleh rekan-rekannya sendiri di Banggar DPR ini, akan melakukan 'balas dendam' politik itu. Makanya ada yang bisik-bisik, bahwa skenario menangkap dan menjebloskan Wa Ode ke tahanan KPK itu, sebuah strategi yang sangat cantik untuk 'menjebloskan' tokoh-tokoh Banggar lainnya, yang umumnya di isi oleh parpol koalisi yang suka menelikung SBY di parlemen. Kalau kasus pembongkaran Mafia Anggaran yang akan banyak melibatkan politisi parpol yang duduk di Banggar DPR itu, maka gonjang-ganjing 'saling bunuh' antar politisi di DPR diperkirakan akan menjadi amunisi setru politik yang tak kalah ramainya dengan kasus Bank Century dan kasus Lumpur LAPINDO. Selamat menonton!


:beer:

karmila 30 Jan, 2012

Mr. X 30 Jan, 2012


-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/01/wa-ode-vengeance-skandal-mafia-anggaran.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar