Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Mayoritas Elite Demokrat Ingin Anas Dicopot
Selasa, 31 Januari 2012 | 05:27 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:- Mayoritas anggota Dewan Pembina Partai Demokrat menginginkan kongres luar biasa untuk melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum. Desakan ini muncul setelah Anas santer diduga terlibat kasus suap dalam proyek Wisma Atlet.
"Ada dua skenario yang dibahas dalam pertemuan itu," kata anggota Dewan Pembina, Adjeng Ratna Sumirat, kepada Tempo, Senin 30 Januari 2012.
Ia menjelaskan, mayoritas peserta rapat sepakat agar Demokrat segera menggelar kongres luar biasa untuk mencopot Anas. Namun ada perbedaan pendapat mengenai waktunya: setelah atau sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahkan sempat muncul empat nama calon pengganti Anas, yakni Ketua Demokrat Jawa Timur Soekarwo, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Marzuki Alie, serta Andi Alifian Mallarangeng.
Menurut dia, keinginan mencopot Anas muncul karena kekhawatiran turunnya popularitas partai akibat sorotan publik kepada Anas. Selama beberapa bulan belakangan ini nama Anas memang sering muncul di media massa dalam berita kasus Wisma Atlet setelah bekas Bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Anas ikut menikmati fee proyek senilai Rp 191 miliar itu. Adjeng berharap kongres luar biasa diadakan secepatnya supaya kepercayaan konstituen tak tergerus.
Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat ini menerangkan, pertemuan digelar di kantor Dewan Pembina Demokrat, di bilangan Kemayoran, Jakarta, pada 23 Januari lalu. Rapat diadakan secara mendadak untuk membahas antisipasi jika Anas dinyatakan terlibat kasus Wisma Atlet oleh KPK. Dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, rapat dihadiri 24 anggota. Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng pun hadir.
Pembahasan berlangsung alot. Rapat kelar setelah sekitar lima jam sejak pukul 13.00 WIB. Hingga rapat usai, tak ada keputusan bulat tentang waktu pelaksanaan kongres luar biasa. Hasil rapat itu lantas disampaikan dalam pertemuan tertutup di kediaman Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, keesokan harinya. "Belum ada keputusan dari Ketua Dewan Pembina," ucap Adjeng.
Anas telah membantah kabar bahwa dia akan dilengserkan gara-gara kasus Wisma Atlet. Ketua Demokrat Benny Kabur Harman pun menuding ada sekelompok orang yang hendak menghancurkan partai dengan mencopot Anas. "Ada rayap-rayap di tubuh Demokrat," ujarnya, dua hari lalu. Tapi ia tak menyebutkan siapa yang dimaksudkannya. Benny juga menilai ada kekuatan eksternal yang mencoba merusak Demokrat.
Anggota Dewan Pembina, Ahmad Mubarok, menepis tudingan Benny. "Partai tetap solid. Kalau dinamika, ya, ada," katanya kemarin. Dinamika yang dimaksud adalah persaingan antarkader yang positif di lingkup internal partai. Namun ia tak membantah ada pula persaingan antarpartai. Mubarok mengakui ada beberapa kader baru yang belum mampu bersinergi dengan tujuan partai. Ia mencontohkan Nazaruddin, yang kini menjadi terdakwa perkara Wisma Atlet. Namun ia tak menyebutkan siapa kader-kader baru lainnya yang bermasalah.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...n-Anas-Dicopot
Empat Tokoh Ini Disiapkan Jadi Pengganti Anas
Senin, 30 Januari 2012 | 16:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan hukum yang membayangi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kini sudah menjadi perhatian serius Dewan Pembina Partai Demokrat. Buktinya, hampir lima jam lebih dari 20 anggota Dewan Pembina mengadakan rapat khusus membahas nasib Anas di partai berlambang segitiga berlian, Senin 23 Januari lalu.
Salah seorang anggota Dewan Pembina yang hadir dalam pertemuan itu, Adjeng Ratna Sumirat, mengungkapkan selain membahas nasib Anas rapat juga sempat membahas empat nama pengganti Anas sebagai Ketua Umum jika Anas terbukti terlibat dalam korupsi pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, dan pembangunan Stadion Hambalang. "Nama ini disiapkan sementara menjelang pelaksanaan Kongres Luar Biasa," ujar Adjeng kepada Tempo, Senin 30 Januari 2012.
Menurut Adjeng, meski tidak dibahas secara resmi, ada empat nama yang diusulkan dalam pertemuan itu. Mereka adalah Sukarwo, Djoko Suyanto, Marzuki Alie, dan Andi Malaranggeng. Namun, menurut Ajeng, saat diusulkan itu Andi dan Marzuki masih menolak dicalonkan. "Mereka takut nanti dikaitkan dengan persaingan dalam kongres lalu," tutur dia.
Sedangkan pemilihan Sukarwo yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, supaya lebih netral. Alasannya, Djoko hanya partisan dan tidak masuk kepengurusan, sedang Sukarwo selama ini tidak terlalu aktif dalam kepengurusan di DPP.
Ihwal rapat yang digelar di kantor Dewan Pembina Demokrat itu, Adjeng melanjutkan, dilaksanakan secara mendadak. Pemberitahuan hanya disampaikan pada hari pelaksanaan rapat. "Saya dapat kabar pagi hari, saat masih berada di Bandung," ujar dia.
Pagi itu anggota Komisi Pertahanan DPR ini mendapatkan dua pemberitahuan: melalui pesan pendek dan telepon. Dalam pesan pendek itu tak ada pemberitahuan agenda rapat siang itu. Dalam pesan pendek itu hanya disampaikan bahwa agenda rapat siang itu pembahasan penting. Saat rapat dibuka oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, baru Adjeng mengetahui tujuan rapat hari itu.
Rapat yang dihadiri hampir seluruh anggota Dewan Pembina itu juga sempat membahas kemungkinan pelaksanaan kongres luar biasa. "Namun semua keputusan sudah diserahkan kepada Ketua Dewan Pembina." Adjeng melanjutkan, ketua dewan pembina Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dalam rapat di PRJ Kemayoran itu. Hasil pertemuan baru disampaikan keesokan harinya dalam rapat terbatas di Cikeas.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...engganti--Anas
----------------
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uWLmiG9P-xKdFNyVL5qm19sEYJQLhAOJUvkP4mx5_e0SFWe7CoamHe3jBzfU3kur9Mcr1-hVELNCCCpoPmoY4Vaq_V86t2ZvlseTFyk6oK2PwX8mhYjtB-p54Rm0o4bR4UQfVepvRstCfSTNNh_YTkqiLtAMLBtX5WQ_kfoGlhbaN0ubWHrFqt5nU4Kkhp5qTFlKzv4g-M=s0-d)
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_taFfRodjiUAlr9xvs-ct4qbY9Vzs9czT-1ZIKzcNw6I1FgxALgVmp2q9-8ug2rHy-nWLrDe4fz4Mdkgnmhm6An1TcYFBmGRCgLQFqzsrWCgbkc25M65qMx49UJXMD2MBo=s0-d)
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vkY_YgJa8XHmVrSx3DMlJFetR50YIjnydPlaonLA-NyuMilp8s_djf8eMG8o4FyBHGbUJs6XUzS_EZQ1zr9t5SCrRS2cCHCP2byPvh7Oqd6WCoQWvAKA=s0-d)
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_txlsqqKzf7T7sejjHutetfBARkWODx15mShdBDHP7toHYVdZ-Im-J65KL867sgESAoETERlrXypEr7EgG9IXGWbCHtAcqEMWJWQSI09u6Liit0yQXMrpcpNX6eNw=s0-d)
Konon kabarnya, kuda hitam yang dipersiapkan SBY dan partai Demokrat menghadapi Pilpres 2014 kelak, adalah pejabat Gubernur Jawa Timur saat ini, yaitu Dr Soekarwo. Tokoh asal Jatim ini dikenal sebagai birokrat dari kalangan orang sipil, dekat dengan dunia Kampus, tapi bisa diterima banyak orang, termasuk di kalangan ulama, kyai dan kalangan militer dan para Jenderal.
Selasa, 31 Januari 2012 | 05:27 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:- Mayoritas anggota Dewan Pembina Partai Demokrat menginginkan kongres luar biasa untuk melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum. Desakan ini muncul setelah Anas santer diduga terlibat kasus suap dalam proyek Wisma Atlet.
"Ada dua skenario yang dibahas dalam pertemuan itu," kata anggota Dewan Pembina, Adjeng Ratna Sumirat, kepada Tempo, Senin 30 Januari 2012.
Ia menjelaskan, mayoritas peserta rapat sepakat agar Demokrat segera menggelar kongres luar biasa untuk mencopot Anas. Namun ada perbedaan pendapat mengenai waktunya: setelah atau sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahkan sempat muncul empat nama calon pengganti Anas, yakni Ketua Demokrat Jawa Timur Soekarwo, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Marzuki Alie, serta Andi Alifian Mallarangeng.
Menurut dia, keinginan mencopot Anas muncul karena kekhawatiran turunnya popularitas partai akibat sorotan publik kepada Anas. Selama beberapa bulan belakangan ini nama Anas memang sering muncul di media massa dalam berita kasus Wisma Atlet setelah bekas Bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Anas ikut menikmati fee proyek senilai Rp 191 miliar itu. Adjeng berharap kongres luar biasa diadakan secepatnya supaya kepercayaan konstituen tak tergerus.
Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat ini menerangkan, pertemuan digelar di kantor Dewan Pembina Demokrat, di bilangan Kemayoran, Jakarta, pada 23 Januari lalu. Rapat diadakan secara mendadak untuk membahas antisipasi jika Anas dinyatakan terlibat kasus Wisma Atlet oleh KPK. Dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, rapat dihadiri 24 anggota. Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng pun hadir.
Pembahasan berlangsung alot. Rapat kelar setelah sekitar lima jam sejak pukul 13.00 WIB. Hingga rapat usai, tak ada keputusan bulat tentang waktu pelaksanaan kongres luar biasa. Hasil rapat itu lantas disampaikan dalam pertemuan tertutup di kediaman Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, keesokan harinya. "Belum ada keputusan dari Ketua Dewan Pembina," ucap Adjeng.
Anas telah membantah kabar bahwa dia akan dilengserkan gara-gara kasus Wisma Atlet. Ketua Demokrat Benny Kabur Harman pun menuding ada sekelompok orang yang hendak menghancurkan partai dengan mencopot Anas. "Ada rayap-rayap di tubuh Demokrat," ujarnya, dua hari lalu. Tapi ia tak menyebutkan siapa yang dimaksudkannya. Benny juga menilai ada kekuatan eksternal yang mencoba merusak Demokrat.
Anggota Dewan Pembina, Ahmad Mubarok, menepis tudingan Benny. "Partai tetap solid. Kalau dinamika, ya, ada," katanya kemarin. Dinamika yang dimaksud adalah persaingan antarkader yang positif di lingkup internal partai. Namun ia tak membantah ada pula persaingan antarpartai. Mubarok mengakui ada beberapa kader baru yang belum mampu bersinergi dengan tujuan partai. Ia mencontohkan Nazaruddin, yang kini menjadi terdakwa perkara Wisma Atlet. Namun ia tak menyebutkan siapa kader-kader baru lainnya yang bermasalah.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...n-Anas-Dicopot
Empat Tokoh Ini Disiapkan Jadi Pengganti Anas
Senin, 30 Januari 2012 | 16:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan hukum yang membayangi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kini sudah menjadi perhatian serius Dewan Pembina Partai Demokrat. Buktinya, hampir lima jam lebih dari 20 anggota Dewan Pembina mengadakan rapat khusus membahas nasib Anas di partai berlambang segitiga berlian, Senin 23 Januari lalu.
Salah seorang anggota Dewan Pembina yang hadir dalam pertemuan itu, Adjeng Ratna Sumirat, mengungkapkan selain membahas nasib Anas rapat juga sempat membahas empat nama pengganti Anas sebagai Ketua Umum jika Anas terbukti terlibat dalam korupsi pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, dan pembangunan Stadion Hambalang. "Nama ini disiapkan sementara menjelang pelaksanaan Kongres Luar Biasa," ujar Adjeng kepada Tempo, Senin 30 Januari 2012.
Menurut Adjeng, meski tidak dibahas secara resmi, ada empat nama yang diusulkan dalam pertemuan itu. Mereka adalah Sukarwo, Djoko Suyanto, Marzuki Alie, dan Andi Malaranggeng. Namun, menurut Ajeng, saat diusulkan itu Andi dan Marzuki masih menolak dicalonkan. "Mereka takut nanti dikaitkan dengan persaingan dalam kongres lalu," tutur dia.
Sedangkan pemilihan Sukarwo yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, supaya lebih netral. Alasannya, Djoko hanya partisan dan tidak masuk kepengurusan, sedang Sukarwo selama ini tidak terlalu aktif dalam kepengurusan di DPP.
Ihwal rapat yang digelar di kantor Dewan Pembina Demokrat itu, Adjeng melanjutkan, dilaksanakan secara mendadak. Pemberitahuan hanya disampaikan pada hari pelaksanaan rapat. "Saya dapat kabar pagi hari, saat masih berada di Bandung," ujar dia.
Pagi itu anggota Komisi Pertahanan DPR ini mendapatkan dua pemberitahuan: melalui pesan pendek dan telepon. Dalam pesan pendek itu tak ada pemberitahuan agenda rapat siang itu. Dalam pesan pendek itu hanya disampaikan bahwa agenda rapat siang itu pembahasan penting. Saat rapat dibuka oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, baru Adjeng mengetahui tujuan rapat hari itu.
Rapat yang dihadiri hampir seluruh anggota Dewan Pembina itu juga sempat membahas kemungkinan pelaksanaan kongres luar biasa. "Namun semua keputusan sudah diserahkan kepada Ketua Dewan Pembina." Adjeng melanjutkan, ketua dewan pembina Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dalam rapat di PRJ Kemayoran itu. Hasil pertemuan baru disampaikan keesokan harinya dalam rapat terbatas di Cikeas.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...engganti--Anas
Quote:
| Jadi Sekjen, Ibas Disiapkan Pimpin PD Gantikan Anas Jumat, 11/06/2010 16:03 WIB dilaporkan oleh Muhammad Nur Hayid - detikNews Jakarta - Penetapan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menjadi Sekjen Partai Demokrat (PD) dinilai sebagai kaderisasi politik keluarga besar SBY. Bahkan, diprediksi keberadaan Ibas di posisi stretegis itu untuk dipersiapkan menggantikan Anas sebagai Ketua Umum PD pada Kongres tahun 2015 mendatang. "Ibas sedang dipersiapkan menjadi penerus keluarga Cikeas di bidang politik. Dia dibina, dilatih, dan dipersiapkan untuk menjadi orang penting di Demokrat dan di negeri ini," kata pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari kepada detikcom, Jumat (11/6/2010). Menurut Qodari, penempatan Ibas di posisi penting nomor 2 setelah ketua umum PD itu sama saja dengan penempatan beberapa anak pendiri partai di negeri ini. Hal itu dilakukan agar garis keturunan politik dari sang tokoh tidak mati. Bahkan kalau bisa, menjadi penerus karir politik sang bapak. "Sederhananya, posisi Ibas itu sebenarnya sama sebagaimana Puan Maharani di PDIP, anaknya Amin Rais di PAN dan Yenni Wahid di PKB," paparnya. Namun demikian, upaya penyiapan Ibas menjadi penerus keluarga Cikeas di bidang politik ini akan mengalami banyak dinamika. Mengingat, posisi Ibas yang kemarin mendukung Andi dalam Kongres dan saat ini harus bekerjasama dengan Anas sebagai ketua umum terpilih. "Relasi Anas dengan Ibas, saya kira akan banyak mengalami dinamika. Awalnya tidak terlalu mulus, karena kalau kita baca, yang diplot jadi ketua umum kan Andi, Ibas sekjen. Ternyata Anas yang menang, apakah Anas akan menjadi mentor Ibas sebagaimana yang dijanjikan Andi jika terpilih," paparnya. Yang pasti, lanjut Qodari, proses penyusunan pengurus PD kali ini terlihat mengalami proses tarik ulur. Hal itu disebabkan banyaknya keinginan mengakomodir semua kekuatan dari para kandidat yang kalah dalam Kongres kemarin. Qodari menilai terlalu jauh, jika menilai penempatan anak bungsu SBY sebagai sekjen, untuk kaderisasi sebagai capres di masa mendatang "Masih terlalu jauh kalau membaca itu saat ini, akan terlalu spekulatif. Yang pasti Ibas akan dipersiapkan menjadi penerus di bidang politik. Dia akan dipersiapkan betul soal komunikasi publik, menjadi pemimpin yang baik dan sebagainya," tegasnya. http://www.detiknews..com/read/2010/...-gantikan-anas |
Konon kabarnya, kuda hitam yang dipersiapkan SBY dan partai Demokrat menghadapi Pilpres 2014 kelak, adalah pejabat Gubernur Jawa Timur saat ini, yaitu Dr Soekarwo. Tokoh asal Jatim ini dikenal sebagai birokrat dari kalangan orang sipil, dekat dengan dunia Kampus, tapi bisa diterima banyak orang, termasuk di kalangan ulama, kyai dan kalangan militer dan para Jenderal.
wiki5000 31 Jan, 2012
Mr. X 31 Jan, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/01/end-of-mr-anas-on-democrat-om-ibas.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar