Berita dan Gosip Selebritis

Kamis, 19 Mei 2011

Andi Rahmat (PKS), Setya Novanto (Golkar), Nazaruddin (Demokrat) Calo Anggaran di DPR?

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Bom Tempo meledak di DPR RI di kompleks Senayan, Jakarta.  Meledak tak tanggung-tanggung, membuat wajah DPR RI hancur berkeping-keping, para anggotanya,  sekarang tinggal memilih, berujung mundur dari DPR atau harakiri. Calo-calo Senayan, begitulah judul majalah mingguan ternama yang terbit setiap hari Senin, termuat di edisi 16-22 Mei 2011. Judul kecilnya berbunyi: Penyusunan anggaran dan pembahasan rancangan undang-undang kerap dilumuri uang. Legislator yang terlibat menjala 5-10 persen dari total bujet.
Tiga nama langsung disebutkan Tempo: Setya Novanto Ketua Fraksi Partai Golkar, Andi Rahmat dari partai yang mengaku "bersih dan peduli" PKS serta mantan Ketua Umum KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) "underbow" PKS, dan M.Nazaruddin dari Partai Demokrat yang juga tersangkut kasus suap Sesmenpora Wafid Muharram. Hemat PedomanNEWS.com tentu kabar dan informasi majalah Tempo ini sangat akurat, karena kalau infornasinya tanggung tak mungkin majalah Tempo berani memuatnya, karena selain menghancurkan kredibilitas, juga akan berujung pada jeratan hukum melalui pasal penghinaan maupun fitnah.
Dikutip Tempo, dalam kasus Andi Rahmat, '...Tugas berikutnya: mengantar duit ke Andi Rahmat. Bupati (satu daerah di Jawa Barat) menunjuk seorang anggota staf, yang saking ketakutan mengganti nomor teleponnya berkali-kali. "Ia takut tersadap KPK," kata sumber Tempo. Toh, ia sukses menjalankan misi. Dengan beberapa kali komunikasi, duit bisa diserahkan di sebuah mal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan."
Ketiganya dimuat pula tanggapannya, kata Setya Novanto, "Saya tidak tahu soal itu. Di DPR memang banyak gosip tak jelas." Lalu kata Andi Rahmat, "Kewajiban saya hanya mengadvokasi semua kepentingan publik, yang terwujud dalam politik anggaran." Kemudian M. Nazaruddin, "Tidak bersedia berkomentar." Jalan terbaik menurut PedomanNEWScom yang harus bertindak, hanya satu kata: KPK. Untuk Setya Novanto, Andi Rahmat, dan M. Nazaruddin, juga hanya satu kata: Mundur !
sumber




Music man 19 May, 2011


--
Source: http://krisnahomerecord.blogspot.com/2011/05/andi-rahmat-pks-setya-novanto-golkar.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar