Berita dan Gosip Selebritis

Senin, 16 Mei 2011

SEJARAH LENGKAP PERANG DUNIA KE DUA

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Sejarah telah mencatat, bahwa pada tahun 1939-1945 telah terjadi Perang Dunia II. Dua fraksi yang bertikai dalam peperangan ini adalah kekuatan Fraksi Fasis (Jerman, Italia dan Jepang), dengan Fraksi Anti-Fasis yang bersekutu (Inggris Raya, Prancis, dan Amerika Serikat). Sedangkan Uni Soviet dan negara-negara lainnya yang tidak termasuk kedalam dua fraksi ini lebih bersifat moderat dan netral.
Perang Dunia II ini adalah perang berskala terbesar dan berdampak paling fatal dalam kehidupan umat manusia. Inilah hasil dari agresi tiga negara Imperialis ; Jerman, Italia dan Jepang.
  
Penyebab Terjadinya Perang
Mendirikan kekuasaan politik fasisme dan agresi militer untuk memperluas tiga bangsa imperialis Jerman, Jepang dan Italia adalah akar penyebab dari Perang Dunia II.
Pada tahun 1930an, negara-negara fasis tersebut memulai perang dalam skala kecil dengan negara-negara tetangga. Namun, serangan brutal Jerman ke beberapa negara yang berpeagaruh di Eropa [Inggris, Prancis, Belanda] dan ekspansi besar-besaran Jepang ke lautan Pasifik menjadi penyulut dari Perang Dunia II ini ke arah perang global. Selama musim semi dan musim panas tahun 1939, ketegangan meningkat di antara negara-negara Eropa. Perang Dunia meletus akhirnya setelah perjuangan diplomatik rumit dari invasi Jerman di Eropa dan invasi Jepang di Asia.
Serangan angkatan bersenjata Jepang atas Pearl Harbor memprovokasi Perang Pasifik dan perang terjadi sepanjang Asia Tenggara dan Oceania. Serangan itu membuat Amerika Serikat dan negara-negara sekutu terlibat dalam perang global yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Berkembangnya Politik Fasisme
Setelah Perang Dunia I, bangsa-bangsa pemenang [Inggris, Perancis dan Amerika Serikat] membuat perjanjian internasional Versailles-Washington. Sebagai negara yang dikalahkan, Jerman tidak puas dengan hukuman dan pembatasan yang diberikan dalam Versailles Peace Treaty. Bangsa Italia, meskipun menang dalam Perang Dunia I, tetap tidak puas karena tidak mampu memperluas wilayah jajahannya [sebagaimana dijanjikan oleh Inggris dan Perancis]. Bangsa lain, Jepang, justru tetap melakukan ekspansi dengan intens. Hal ini mendorong Jerman, Jepang dan Italia membangun kembali kekuatan militer mereka dengan sangat cepat. Mereka membangun militer dengan cepat untuk menguasa dunia lagi dan dengan demikian menentang kekuasan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Seiring dengan krisis perekonomian dunia pada 1929-1933, kontradiksi antar negara-negara imperialis kembali meletus dan menjadi cikal-bakal Perang Dunia II.
Pada tahun 1930-an, kekuatan fasisme dalam koridor ultra-nasionalisme dan totaliterisme terpusat di Italia, Jerman dan Jepang. Pada tahun 1922, Benito Mussolini memegang kekuasaan politik di Italia. Pada Januari 1933, Adolf Hitler juga melakukan hal serupa di Jerman. Lalu pada bulan Maret 1936 Militer Jepang juga menguasai semua kabinet pemerintah dinegara itu. Ketiga negara ini secara terorganisir melancarkan kediktatoran fasis untuk bersaing dengan supremasi Inggris, Prancis dan Amerika Serikat. Ketiga negara ini tidak ragu untuk melancarkan aksi perang untuk mengubah tatanan internasional yang telah dibangun dari perjanjian internasional Versailles-Washington. Ini adalah ancaman serius terhadap perdamaian dunia.

Asal-Usul Perang Dunia II
Setelah Adolf Hitler berkuasa pada tahun 1933, Jerman mempercepat semua industri militernya. Pada tahun 1934, Jerman sudah melanggar perjanjian internasional Versailles dari segi kuota angkatan bersenjata yang dimiliki. Pada tahun 1935, Jerman sudah membangun kembali Angkatan Udara, dengan menerapkan sistem wajib-militer bagi semua rakyatnya dan meresmikan National Emergency Defense Measures secara rahasia. Pada tanggal 7 Maret 1936, Jerman mengumumkan secara resmi penghapusan perjanjian Locarno dan perjanjian damai internasional Versailles, dengan mengirimkan pasukan memasuki zona militer Rhine. Pada musim gugur 1935, pasukan Pertahanan Nasional Jerman merencanakan Operasi Red untuk menyerang Prancis, Operasi Otto untuk menginvasi Austria dan Operasi Green untuk menduduki Cekoslovakia. Kekuatan Nazi Jerman adalah akar dari semua peperangan di Eropa. Di Oktober 1936, Jerman dan Italia menandatangani perjanjian di Berlin untuk membentuk poros Berlin-Roma. Akhirnya, Italia menjadi konstituen kedua dalam Perang Eropa ini setelah Jerman.
Pada 1927, Perdana Menteri Jepang Tanaka Giichi mempersiapkan Rencana Tanaka Memorial Imperialism untuk menyerang dan menguasai China, India, Kepulauan Hindia-Belanda, Asia Tengah, Anatolia, dan juga sekaligus memperluas ke daratan Eropa. Sejak tahun 1931, Jepang memulainya ke daratan China secara bertahap. Pada 1936, Jepang menaklukkan wilayah Pasifik dan Siberia sebagai lokasi strategis untuk menaklukkan Amerika, Uni Soviet, China dan Inggris Raya. Dengan demikian, Jepang menjadi pemicu Perang Dunia II dari Asia Timur.

Ekspansi agresif dari ketiga negara fasis ini sudah seperti satu kesatuan. Pada 25 November 1936, Jerman dan Jepang juga menandatangani Perjanjian Anti-Comintern. Pada tanggal 6 November 1937, Italia juga tergabung dalam perjanjian ini.



WORLD WAR II ADVANCEMENT
Perang ini berkembang menjadi tiga tahap dari agresi strategis kekuatan militer fasisme dan anti-fasisme. Hal ini berdampak secara sistematis dari perang strategi dari kedua kubu yang bertikai, namun juga menjadi tragedi kemanusiaan terburuk dalam sejarah.
Fasisme dan Aliansi Anti-Fasis
Negara-negara fasis Jerman, Italia dan Jepang melaksanakan misi perang secara komprehensif-strategis dengan invasi nya ke hampir semua benua di dunia : Eropa, Asia, Oceania, bahkan meliputi dua samudera dunia [Pasifik dan Atlantik] dari 1939 hingga 1945.
Khusus bagi Jerman, serangan dilancarkan dari tiga arah strategis dari barat, utara dan tenggara Eropa setelah mereka menduduki Polandia. Jerman mengalami tekanan berat setelah kalah dalam invasi di Afrika. Sedangkan bagi Jepang, serangan dilancarkan ke arah barat [dengan China], timur [dengan Amerika Serikat dan sekutunya di Pasifik], dan tenggara [semenanjung Malaya hingga Australia].

Serangan Jerman ke Eropa Utara dan Eropa Barat
Pada musim semi 1940, Adolf Hitler kuatir bahwa Inggris dan Perancis akan mengancam mereka dari Norwegia selatan dengan memotong pasokan bijih besi dari Swedia ke Jerman. Jerman kemudian bergerak cepat dengan menginvasi Denmark pada 9 April 1940. Di hari yang sama, angkatan bersenjata Jerman menginvasi Norwegia. Vidkun Abraham Lauritz Jonsson Quisling ditunjuk sebagai kepala pemerintahan sementara di Norwegia. Pada tanggal 17 April, tentara sekutu Inggris, Perancis dan Polandia mendarat di Norwegia. Pada bulan Juni 1940, pasukan sekutu dipukul mundur dari Norwegia. Pada bulan Juli, Raja Norwegia Haakon VII dari Norwegia dan anggota pemerintah mereka pergi ke pengasingan di Inggris.
Pada fajar 10 Mei 1940, angkatan bersenjata Jerman sebanyak 136 divisi, terdiri dari 10 divisi tank [2.580 tank], 7 divisi bermotor, lebih dari 20 divisi angkatan udara [3.824 pesawat] dan 100 divisi infantri, menyatakan perang kepada negara-negara Eropa Barat. Kekuatan militer Jerman dari berbagai negara Eropa Barat sekitar 147 divisi pada waktu itu. Angkatan Udara Luftwaffe membombardir Belanda, Belgia, Luksemburg dan Perancis. Jerman dengan mudah menduduki Belanda dan Belgia. unit Tank bermotor dikirim untuk menutup area pegunungan Ardennes di perbatasan Belgia-Luxemburg. Serangan dari Eropa Barat oleh angkatan bersenjata Jerman disebabkan lemahnya kebijakan pemerintah Inggris.
Jerman-Italia Kalahkan Prancis
Pada tanggal 6 Juni 1940 angkatan bersenjata Jerman memulai serangan mereka di 643 km utara Perancis. angkatan bersenjata Perancis yang diketuai Maxime Weygand menciptakan Weygand Line dengan lebih dari 1.000.000 tentara di sepanjang Sungai Somme dan Aisne, tapi justru dikalahkan oleh Jerman dalam tiga hari saja. Invasi Jerman ke Paris semakin dekat. Pada tanggal 10 Juni, Italia menyatakan perang ke Inggris dan Perancis. Pada tanggal 14 Juni 1940, angkatan bersenjata Jerman resmi menduduki Paris.
Pada tanggal 22 Juni 1940 gencatan senjata ditandatangani antara Nazi Jerman dan kekalahan Perancis Le Francport, dekat Compiègne, di tempat yang sama seperti pada tahun 1918, di gerbong kereta api yang sama, tetapi dengan bertukar kursi. Gencatan senjata ini mendelegasikan Jerman sebagai penguasa tertinggi Komando Angkatan Bersenjata Umum. Perancis dipaksa untuk menerima angkatan bersenjata Jerman menduduki sekitar 3/5 dari wlayah Perancis, termasuk distrik padat industri dan padat penduduk di utara dan barat. Dan wilayah pertanian di Perancis selatan dan barat diperintah oleh pemerintahan boneka Petain dengan Vichy sebagai pemimpinnya.

 
Pada hari yang sama, 32 divisi tentara Italia di 200 km garis depan dari Mont Blanc ke Laut Mediterania diblokir oleh 6 divisi tentara Perancis. Pada tanggal 24 Juni 1940 Prancis dan Italia menandatangani perjanjian gencatan senjata di dekat Roma. Angkatan bersenjata Italia menempati sebagian kecil dari Perancis. Mereka juga merebut Port Djibouti di Afrika Timur dan mengontrol penggunaan kereta api di Somalia.
Kekalahan Italia di Afrika
Pada awal Juli 1940, angkatan bersenjata Italia dari Ethiopia menghadang angkatan bersenjata Inggris di Afrika Timur. Mereka menyita semua persenjataan milik Inggris dari Somalia dan Kenya pada pertengahan September 1940. Angkatan bersenjata Inggris melakukan counterattack pada tanggal 11 Desember 1940 - 6 Februari 1941. Pasukan Britania menghadapi perjalanan sepanjang 700 km dalam 2 bulan dan menangkap 130,000 tentara Italia. Semua tentara sekutu dari Inggris, India, Australia, Selandia Baru dan pasukan Afrika berkumpul di Afrika Timur. Mereka kembali melakukan counterattack pada 19 Januari 1941. Setelah empat bulan pertempuran, pada 20 Mei 1940, Gubernur Italia di Afrika Timur akhirnya menyerah. Seluruh armada laut Inggris akhirnya kembali memegang kendali di Laut Merah dan semenanjung Afrika.

Operasi Sea Lion dan Perang Udara Inggris
Inggris harus berperang sendiri setelah Perancis diduduki oleh Jerman. Adolf Hitler menyatakan bahwa Inggris-Jerman bisa menghindari perang jika Inggris mengakui posisi Jerman di Eropa. Pernyataan ini ditolak oleh Inggris. Pada tanggal 16 Juli 1940 angkatan bersenjata Jerman memerintahkan penyusunan Sea Lion Operation dengan mendaratkan pasukan amphibi di Inggris pada tanggal 15 Agustus 1940. Adolf Hitler berusaha keras untuk menghancurkan Royal Air Force [Angkatan Udara Inggris], bandara dan pelabuhan dengan tujuan menguasai supremasi udara Selat Inggris dan menguasai London. Selain itu, operasi ini untuk menciptakan prakondisi sebagai awal Jerman menyerang Inggris. Jerman menggunakan 2.669 pesawat dalam serangan dari Juli – Oktober 1940. Pada tanggal 24 Agustus 1940, Royal Air Force menyerang Berlin untuk pertama kalinya. Luftwaffe [Angkatan Udara Jerman] kalah dalam perang udara ini, dengan kehilangan 600 pilot dan 915 pesawat.

Agresi Militer Jerman dan Italia di Balkan
Pada tanggal 21 Juli 1940, Adolf Hitler memerintahkan Jerman komandan Walther Heinrich Alfred Hermann von Brauchitsch untuk berperang melawan Uni Soviet. Pada tanggal 18 Desember Hitler menyetujui pertempuran pesawat berkode Barbarossa Operation dan memerintahkan angkatan bersenjata Jerman untuk dilaksanakan 15 Mei 1941. Pada tanggal 27 September 1940, Jerman, Italia dan Jepang menandatangani perjanjian aliansi militer di Berlin untuk membentuk koalisi kekuatan. Jerman dan Italia mengintensifkan ekspansi mereka di Balkan untuk memfasilitasi agresi masa depan di Laut Mediterania, Afrika Utara, Timur Tengah dan Uni Soviet. Rumania, Hungaria dan Bulgaria bergabung dalam koalisi kekuasaan satu per satu. Pada tanggal 28 Oktober 1940, Italia menyerbu Yunani namun gagal.
Pada tanggal 27 Maret 1941, Yugoslavia menolak untuk bergabung dalam koalisi dan menandatangani perjanjian persahabatan dengan Uni Soviet. Pada fajar 6 April 1941, Jerman dan Italia menyerang Yugoslavia dan Yunani secara bersamaan. Pada tanggal 13 April, angkatan bersenjata Jerman merebut Belgrade. Pada tanggal 9 April mereka merebut Thessaloniki di Yunani. angkatan bersenjata Yunani menyerah pada tanggal 21 April. Pada tanggal 27 April, angkatan bersenjata Jerman masuk Athena. Pada tanggal 30 Mei 1941 tentara Jerman merebut Pulau Kreta.
Serangan Jerman ke Rusia
Uni Soviet menjadi medan perang dunia anti-fasis besar setelah pecahnya perang Uni Soviet-Jerman. Pada 22 Juni 1941 sebelum fajar, angkatan bersenjata Jerman menyerbu Uni Soviet dari 1.800 km garis depan Laut Baltik dan Laut Hitam. Uni Soviet mengalami kerugian besar pasukan pada tahap awal dengan mayoritas wilayah barat mereka dirampas oleh Jerman. Situasi kurang menguntungkan pasukan Uni Soviet disebabkan oleh banyak faktor : Jerman memiliki ekonomi yang tangguh dan militer mereka memiliki pengalaman operasional yang dilengkapi dengan peralatan militer modern. Joseph Stalin tidak percaya dengan informasi dari intelijennya akan serangan Jerman, sehingga tidak memiliki persiapan perang yang memadai. Pasukan Uni Soviet berada diposisi yang tidak tepat, sehingga harus membayar mahal dengan hilangnya nyawa dari rakyat Uni Soviet yang tak berdosa.

Front Line Timur Uni Soviet
Pada awal dalam perang Jerman-Polandia, Uni Soviet mulai membentuk garis penjaga yang disebut Eastern Front dari Laut Baltik ke Laut Hitam untuk menahan agresi Jerman. Pada tanggal 17 September 1939, angkatan bersenjata Uni Soviet dikirim ke Polandia untuk merebut sekitar 200,000 km persegi wilayah Barat Ukraina dan Belarus Barat. Pada bulan November, Ukraina Barat dan Belarus tergabung dengan Uni Soviet.
Pada 30 November 1939, perang Uni Soviet-Finlandia meletus. Pada tanggal 12 Maret 1940, Uni Soviet mendapatkan 41.000 km persegi wilayah setelah wilayah Leningrad menurut Soviet Union-Finland Peace Agreement. Pada tanggal 15 Juni 1940, Uni Soviet mengirimkan pasukan untuk menduduki 174.000 kilometer persegi wilayah Estonia dan Latvia setelah pemerintah Lithuania melanggar Soviet Union-Lithuanian Peace Agreement dengan membentuk aliansi militer kontra-Uni Soviet bersama Estonia dan Latvia. Pada awal Agustus 1939, tiga negara pantai sepanjang Laut Baltik bergabung ke Uni Soviet. Pada tanggal 28 Juni 1940, Uni Soviet menempati total luas 51.000 km persegi Bessarabia dan Bukovina Utara, yang dikuasai oleh Rumania.
Uni Soviet telah memperpanjang batas dengan 300-400 km ke barat, tetapi angkatan bersenjata Jerman, setelah tiga bulan pertempuran, justru telah maju 300-600 kmr dari tiga arah ke wilayah Uni Soviet. Pada tanggal 28 Juni 1940 Minsk dikuasai Jerman.
Pertempuran Moskow
Jerman menyerang Moskow pada tanggal 30 September 1941. Mereka hanya 20 km jauhnya dari pusat kota. Pada tanggal 20 Oktober, sebagian besar pegawai pemerintah Uni Soviet dan beberapa pekerja dievakuasi dari Moskow. Pada tanggal 6 Desember, tentara Uni Soviet melakukan counterattack terhadap Jerman. Pada tanggal 8 Januari 1942, tentara Uni Soviet berhasil menduduki kembali Moskow yang ditangkap oleh para penyerbu Jerman dan menduduki 150-400 km dari Moskow setelah 3 bulan pertempuran. Total korban angkatan bersenjata Jerman lebih dari 830.000 tentara. Angkatan bersenjata Jerman mengalami kemunduran yang signifikan untuk pertama kali, dan blitzkrieg [Serangan Kilat] Adolf Hitler dianggap kalah.

Serangan kembali Jerman-Uni Soviet 1942
Pada tanggal 28 Juni, 1942 angkatan bersenjata Jerman mulai menyerang dari arah selatan untuk memperlemah pasukan Uni Soviet dikawasan Sungai Don dan untuk menduduki kawasan minyak Kaukasus. Pada tanggal 17 Juli, angkatan bersenjata Jerman maju ke Sungai Don untuk memulai The Battle of Stalingrad. Pada tanggal 13 September, angkatan bersenjata Jerman menembus ke distrikkota untuk memulai pertempuran sengit. Angkatan bersenjata Jerman masih tidak dapat merebut Stalingrad sepenuhnya.
Negosiasi Amerika Serikat-Jepang
Setelah Perang Sino, Jepang memasuki jalan buntu dalam upaya perdamaian dengan Inggris dan Amerika Serikat. Pada bulan September 1939, Inggris mengakui invasi Jepang ke Cina dengan tujuan tidak menghalangi gerakan Jepang di China. Amerika Serikat berhadapan dengan situasi perang Eropa dan berusaha keras untuk berdiplomasi. Negosiasi resmi dengan Jepang telah dilakukan dari November 1940 dan seterusnya, tetapi oposisi bilateral belum bisa dikompromikan.
Serangan Jepang ke Pearl Harbor
Pada bulan Oktober 1941, kabinet Hideki Tojo dibentuk di Jepang yang juga menganut paham fasis. Pada tanggal 7 Oktober 1941, Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat Pearl Harbor di Oahu [Kepulauan Hawaii] oleh formasi kapal induk dan pesawat Zero. Angkatan bersenjata Jepang menggunakan kamikaze untuk menenggelamkan beberapa kapal perang Amerika Serikat. Sebanyak minimal 4 kapal perang raksasa dan 260 pesawat terbang Amerika rusak dalam serangan itu. Selain dari tiga kapal induk yang tidak berada di pelabuhan, armada laut Pasifik Amerika Serikat benar-benar dihancurkan oleh Jepang. Tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat dan Inggris menyatakan perang ke Jepang.

Serangan Jepang ke Asia Tenggara
Jepang mulai menyerang wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya pada 7 Desember 1941. Mereka menduduki Guam Pada tanggal 10 Desember, Pulau Wake pada tanggal 22 Desember, dan menduduki Hong Kong pada 25 Desember 1941. Pada tanggal 7-8 Desember angkatan bersenjata Jepang mendarat di Kota Bharu di Malaysia dan Provinsi Songkhla dan Provinsi Pattani di Thailand. Pada tanggal 10 Desember, Jepang mendominasi laut dan udara di Asia Tenggara. Pada tanggal 11 Januari 1942, angkatan bersenjata Jepang merebut Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka menyerang dan menduduki seluruh Malaya pada tanggal 31 Januari. Pada 15 Februari 1942, Singapura diduduki Jepang. Angkatan bersenjata Jepang juga menyerang Thailand dari Indo-Cina. Pada tanggal 9 Desember 1941, mereka menyerang Bangkok. Pada tanggal 21 Desember 1941, Jepang menerapkan perjanjian aliansi kepada pemerintah Thailand. Pada tanggal 2 Januari 1942 mereka memasuki Manila. Sekitar 70.000 tentara dari Amerika Serikat militer dan angkatan bersenjata Filipina menyerah pada 9 April 1942.
Pada tanggal 14 Februari 1942, Jepang mengirim 320 pesawat terbang mendarat di daerah ladang minyak di Palembang, Sumatra [Indonesia]. Pada tanggal 1 Maret, tentara Jepang telah mendarat di Pulau Jawa. Mereka menduduki Batavia (sekarang bernama Jakarta) pada tanggal 5 Februari. Pada tanggal 12 Maret, Gubernur Hindia Belanda menyerah tanpa syarat. Pada tanggal 15 Maret 1942, angkatan bersenjata Jepang telah menguasai seluruh Indonesia.
Pada tanggal 8 Maret 1942, angkatan bersenjata Jepang menduduki Rangoon. Karena diminta oleh Inggris, Cina mengirimkan lebih dari 100.000 tentara pasukan untuk membantu tentara Burma dan Inggris dalam pertempuran itu. Pada awal Mei, angkatan bersenjata Jepang menyerbu ke Propinsi Yunnan di Cina. Pergerakan angkatan bersenjata Jepang kemajuan diblokir oleh Sungai Salween.
Pada tanggal 5 April 1942, kapal induk Jepang memasuki Samudera Hindia. Mereka membom Colombo dan Trincomalee Port di Ceylon [Sri Lanka]. Armada laut Inggris dipukul mundur ke daerah pesisir Afrika Timur dan dengan demikian Angkatan Laut Jepang mendominasi Samudera Hindia.
Pertempuran Udara di Laut Koral : Jepang-Amerika
Pasukan bersenjata Jepang menyerang dan menduduki Pulau Britania Baru dan Pulau Port Rabaul yang diduduki angkatan bersenjata Australia pada bulan Februari 1942. Pada awal Mei, angkatan bersenjata Jepang menyerang Pulau Tulagi Kepulauan Solomon dan Port Moresby di pantai tenggara pulau New Guinea. Pada tanggal 7 Mei, pesawat pembom Amerika Serikat menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal induk Jepang. Pada tanggal 8 Mei, Amerika Serikat rusak Armada kapal induk Jepang yang lain, namun salah satu kapal induk Amerika Serikat tenggelam dan satu lagi rusak. Ini adalah kemunduran yang pertama Jepang sejak mulainya Perang Pasifik.
Peperangan Jepang-Cina
Dalam perang Sino, Jepang mengajak Pemerintah Republik Cina untuk menyerah tanpa syarat. Wang Jingwei menyerah pada Jepang untuk membentuk pemerintahan boneka Nanjing di bawah perlindungan Jepang tanggal 30 Maret 1940. Partai Komunis China bersikeras untuk tidak menyerah dalam perang Sino. Divisi Angkatan Darat VIII dan IV menolak invasi angkatan bersenjata Jepang ke Cina pada tahun 1939. Medan perang di belakang garis musuh menjadi medan tempur Perang Sino paling sengit. Pada tahun 1939-1941, kawasan sekeliling Wuhan menjadi medan perang frontal, dan kemudian terus di Nanchang, Henan bagian Barat, Hubei bagian Utara, Changsha dan Zhongtiao.
Formasi Dunia Anti-Fasisme
Seiring dengan jalannya peperangan, serangkaian pembicaraan dua sisi dan multilateral melalui negara-negara anti-fasis mulai terjadi, yang meliputi Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet dan Cina. Negara-negara anti-fasis memperkuat kerja sama mereka dalam perundingan melalui diplomasi.
Amerika Serikat tetap pada pendiriannya sebagai negara netral meskipun perang dunia meletus di Eropa dan Asia. Namun pada bulan November 1939, justru Amerika yang menerapkan prinsip jual-beli senjata kepada negara-negara yang sedang berperang. Hal ini menguntungkan bagi Inggris dan Perancis. Pada akhir 1940, Presiden Amerika Serikat FD Roosevelt menyewakan senjata kepada Inggris setelah Perdana Menteri Inggris Sir Winston Leonard Spencer Churchill meminta bala bantuan tanggal 11 Maret 1941.
 

Program Lend-Lease Amerika Serikat
Kongres Amerika Serikat mengesahkan Program Lend-Lease. Program memungkinkan Amerika Serikat memasok persenjataan militer dalam jumlah besar bagi Inggris, Uni Soviet, Cina, Perancis dan negara-negara Sekutu lainnya antara tahun 1941 dan 1945 dengan imbalan uang tunai atau barang. Tindakan ini juga akhirnya membuka tabir pura-pura netralitas dari Amerika Serikat. Diskusi rahasia antara Amerika Serikat dan anggota staf militer Inggris dan Kanada mengkoordinasikan tindakan militer Amerika Serikat dalam Perang Dunia. Pertemuan tersebut berlangsung di Washington DC 29 Januari - 27 Maret 1941. Selama Desember 1941 Presiden Amerika Serikat FD Roosevelt mengemukakan usulnya untuk membentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai lanjutan dari Liga Bangsa-Bangsa, Dan Deklarasi PBB tanggal 1 Januari 1942 merupakan dasar dari terbentuknya PBB modern.
Perjanjian Uni Soviet- Inggris dan Amerika Serikat membantu Uni Soviet
Perdana Menteri Inggris Sir Winston Leonard Spencer Churchill mengumumkan bahwa Inggris akan mendukung Uni Soviet setelah pecahnya perang Jerman-Uni Soviet. Pada tanggal 12 Juli Uni Soviet dan Inggris menandatangani perjanjian pada tindakan saling mendukung bersama dalam perang anti-fasis. Pada tanggal 16 Agustus, Uni Soviet dan Inggris menandatangani perdagangan, pinjaman dan perjanjian pembayaran. Inggris meminjamkan £10.000.000 ke Uni Soviet.
Pada tanggal 24 Juni 1941, Presiden FD Roosevelt mengumumkan bahwa semua negara, termasuk Uni Soviet yang menentang invasi negara fasisme, akan memperoleh bantuan dari Amerika Serikat Amerika. Pada pertengahan Agustus, Amerika Serikat mengirim armada ke Uni Soviet untuk pertama kalinya. Gerakan Anti-fasis Internasional [The International Anti-fascist Movement] diperluas pada bulan Juli 1941, ketika Uni Soviet-Cekoslowakia dan Uni Soviet-Polandia menandatangani perjanjian perang anti-fasis.

Pada tanggal 29 Januari 1942, Uni Soviet, Inggris dan Iran mengadakan perjanjian damai. Pada malam sebelum Perancis dikalahkan, Jenderal Charles Andre Joseph Marie de Gaulle flied ke London. Pada 18 Juni 1940, de Gaulle mengumumkan pembentukan Perancis Merdeka [Free France]. Pada tanggal 23 Juni, dia mengumumkan pembentukan Komite Nasionalis Perancis. Pada tanggal 28 Juni Inggris resmi mengaku Perancis Merdeka, dan membentuk hubungan serikat buruh dengan negara itu. Pada September, Uni Soviet juga mengakui Perancis Merdeka. Pada tanggal 14 Agustus 1941, para kepala pemerintah Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris mengumumkan Piagam Atlantik [AtlanticCharter] Hal itu dimaksudkan sebagai cetak biru [blue print] untuk dunia setelah Perang Dunia II, dan ternyata menjadi dasar bagi banyak perjanjian internasional hingga saat ini.
Konferensi Moskow
Tiga negara dunia, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet, akhirnya mengadakan konferensi pada 29 September 1941 di Moskow. Pada tanggal 1 Oktober, tiga negara tersebut menandatangani protokol dimana Amerika Serikat dan Inggris harus menyediakan setidaknya 400 pesawat, 500 tank dan persenjataan lain untuk Uni Soviet dari Oktober 1941 sampai Juni 1942.
Sebagai gantinya, Uni Soviet harus menyediakan bahan baku untuk Kerajaan Inggris dan Amerika Serikat. Pada tanggal 30 Oktober, Roosevelt mengumumkan pinjaman US$ 1.000.000.000 d untuk Uni Soviet. Pada tanggal 7 November tahun yang sama, Lend-Lease Program Amerika Serikat diperluas ke Uni Soviet.

Deklarasi PBB dan Aliansi Anti Fasis
Pada bulan Januari 1942, Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsaditandatangani di Washington oleh 26 negara, termasuk Uni Soviet, Amerika Serikat dan Inggris. Deklarasi oleh PBB ini melambangkan pembentukan resmi aliansi anti-fasis oleh negara-negara inti dari Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet. Setelah PBB terbentuk, semua negara aliansi sepakat untuk merubah strategi militer dari defend menjadi counterattack. Hasilnya, Amerika Serikat memenangkan pertempuran Midway Island Juni 1942, Inggris memenangkan pertempuran El Alamein November 1942, dan Uni Soviet memenangkan pertempuran Stalingrad pada Februari 1943. Semua ini menunjukkan bahwa negara-negara sekutu yang anti-fasis mulai merubah strategi.
Dua Perang Jerman – Uni Soviet : Stalingrad dan Kursk
Kemenangan Uni Soviet atas Jerman dalam pertempuran Stalingrad adalah titik balik dari perang pertahanan nasional Soviet, yang melambangkan bahwa perang dunia anti-fasis telah datang ke sebuah transisi sejarah.
Pada tanggal 19 November 1942, tiga dari angkatan bersenjata Uni Soviet memulai serangan balik dalam Pertempuran Stalingrad. Pada tanggal 10 Januari 1943, angkatan bersenjata Uni Soviet bergerak menyerang di kawasan Sungai Don dalam posisi melingkar, yang pada akhirnya mengepung Jerman. Pasukan Jerman menyerah pada 2 Februari 1943. Perang ini mengakhiri perjuangan panjang selama 200 hari, Angkatan bersenjata Jerman kehilangan 1.500.000 tentara, 3.500 tank dan artileri, dan 3.000 pesawat terbang di kawasan Sungai Don, Sungai Volga dan daerah Stalingrad. Perang ini menjadi awal kekalahan terbesar Jerman.
Pada bulan Januari 1943, seluruh unit angkatan bersenjata Uni Soviet kembali ke Rostov dan menerobos blokade angkatan bersenjata Jerman di Leningrad. Di musim panas, Jerman membangun angkatan bersenjata mereka di daerah Kursk, dan berusaha keras untuk menghancurkan pasukan Uni Soviet di wilayah ini. Pada tanggal 12 Juli Uni Soviet melancarkan serangan balasan dan merebut kembali Kharkiv pada tanggal 23 Agustus. Dalam 50 hari pertempuran sengit, total kekuatan militer yang digunakan kedua belah pihak adalah lebih dari 4.000.000 tentara, 13.000 tank dan 12.000 pesawat tempur. Itu adalah korps lapis baja terbesar Perang Dunia II yang terlibat dalam pertempuran yang menentukan. Uni Soviet telah menyelesaikan transisi dasar di medan perang ini, berubah dari tahap defensif strategis untuk tahap counter-offensive strategis.
Perang Laut Mediterania - Afrika
Kemenangan dari angkatan bersenjata Inggris di pertempuran El Alamein juga membalikkan situasi perang di benua Afrika. Tentara sekutu memperoleh nilai strategis di garis tempur barat. Pasukan sekutu Inggris-Amerika Serikat berhasil mendarat di Maroko dan Aljazair, dan mengusir invasi Jerman dan Italia di Afrika Utara sebelum mereka dibawa ke pertempuran di Sisilia dan Italia Selatan.
Pasukan bersenjata Italia di Afrika Utara telah dieliminasi oleh Inggris dari Desember 1940 - Januari 1941. Pada bulan Februari, resimen tank Jerman memasuki Afrika Utara yang dipimpin oleh Field Marshall Erwin Rommel Johannes Eugen. Pada tanggal 21 Juni 1942, sebanyak 35.000 tentara Inggris di Tobruk menyerah kepada Jerman. Pada tanggal 30 Juni, pasukan Jerman dan Italia mencapai El Alamein, yang terletak 96 km dari Pelabuhan Alexander di Mesir. Winston Churchill pergi ke Kairo untuk mereorganisasi Markas Besar Inggris di Timur Tengah. Field Marshal Bernard Law Montgomery ditunjuk menjadi komandan Divisi VIII Angkatan Darat Inggris. Pada awal September, Montgomery dan pasukannya menahan Erwin Johannes Eugen Rommel ke garis pertahanan El Alamein. Pada tanggal 23 Oktober - 4 November, angkatan bersenjata Inggris bertempur intensif di El Alamein. Jumlah tentara Jerman dan Italia yang tewas, luka-luka dan ditangkap lebih dari 59.000 orang. Pada 23 Januari 1943, angkatan bersenjata Inggris memasuki Tripoli dan mendorong Jerman-Italia ke arah barat selama lebih dari 2.200 km.

Datangnya Sekutu di Semenanjung Afrika
Pada tanggal 8 November 1942, lebih dari 100.000 tentara sekutu yang dipimpin oleh Commander-in-Chief Dwight David Eisenhower mendarat di Casablanca, Oman, dan Aljazair. Pada tanggal 12 November, tentara sekutu juga telah masuk ke Tunisia. Oeprasi dari kedatangan sekutu ini, Torch Operation, merupakan operasi substitusi dari Inggris dan Amerika Serikat dari medan perang di Eropa.
Pada November-Desember 1942, lima divisi bala bantuan [reinforced] Jerman dan Italia bergabung dengan pasukan resimen Afrika di Tunisia. Tentara sekutu gagal dalam serangan mereka. Pada bulan April 1943, Inggris dan Amerika Serikat bergabung dan menyerang kota Tunisia pada 7 Mei. Pada tanggal 13 Mei 1943, sebanyak 250.000 tentara Jerman dan Italia di Afrika Utara akhirnya menyerah kepada sekutu.

Italia Menyerah dan Menyatakan Perang ke Jerman
Pada tanggal 10 Juli 1943, Amerika Serikat, Inggris dan tentara Kanada mendarat di Sisilia bagian tenggara. Pada tanggal 22 Juli, Amerika Serikat tentara Amerika menduduki Palermo dan Messina pada tanggal 16 Agustus. Dalam pertempuran Sisilia [38 hari], angkatan bersenjata Jerman dan Italia kehilangan 167.000 tentara. Pada tanggal 25 Juli, Italia mengganti Perdana Menteri Benito Mussolini dengan Marsekal Pietro Badoglio dan mengumumkan membubarkan partai Fasis pada tanggal 28 Juli. Kekuatan politik Fasis, yang telah memerintah selama 21 tahun Italia, akhirnya runtuh.
Pada tanggal 3 September, Italia menandatangani perjanjian gencatan senjata dan ditandai dengan datangnya tentara sekutu di Semenanjung Apennine. Angkatan bersenjata Jerman merebut Roma dan Italia Utara. Pada tanggal 29 September Perdana Menteri Pietro Badoglio menandatangani kapitulasi Italia di Malta. Pada tanggal 13 Oktober Italia menarik diri dari aliansi fasisme dan resmi menyatakan perang kepada Jerman.
 

Perang Atlantik
Volume pengiriman militer Atlantik diklaim sebagai pengiriman terbesar pada zaman itu. Volume tersebut penting untuk lalu lintas militer negara-negara sekutu, terutama Inggris. Selama periode awal Perang Dunia II, Jerman menyerbu Selat Inggris. Inggris kemudian membentuk sistem pendamping untuk menggunakan angkatan laut [navy] dan angkatan udara [air force] untuk memburu Jerman. Setelah Perancis kalah dalam perang, Amerika Serikat berpartisipasi di Atlantik secara bertahap. Jerman melaksanakan peperangan kapal selam di Atlantik dengan menggunakan kapal selam terbanyak. Pada tahun 1942 Jerman menyerang dan menenggelamkan total 7.700.000 dari tonase kapal sekutu. Setelah negara-negara sekutu menyelenggarakan Atlantic Escort Conference Mei 1943, kondisi perang di Atlantik langsung berubah. Dalam paruh kedua tahun 1943, tentara sekutu mengalahkan perang kapal selam Jerman dengan cepat.
Pertempuran di Asia, Oceania dan Pasifik
Militer Amerika Serikat mendapatkan supremasi udara dan laut di Asia, Oceania dan Pasifik setelah Pertempuran Midway dan Pertempuran Guadalcanal.
Pada tanggal 18 April 1942, Tokyo dibombardir pesawat Amerika. Angkatan Laut Jepang berusaha untuk menarik Armada Pasifik Amerika Serikat dengan mengambil Pulau Midway sebagai target utama. Pada tanggal 4 Juni, Amerika Serikat dan Jepang bertempur di sebuah kapal induk dan pantai berbasis bandara pesawat terbang. Jepang kehilangan empat kapal induk, satu kapal penjelajah berat dan 330 pesawat. Ini adalah kekalahan pertama Jepang dalam Perang Pasifik. Sejak saat itu Jepang kehilangan kekuatan udara di Samudra Pasifik dari semua pertempuran.
Pada tanggal 7 Agustus 1942, tentara Amerika Serikat Amerika merebut Pulau Guadalcanal dan Pulau Tulagi terletak di Kepulauan Solomon [barat daya Samudera Pasifik]. Angkatan bersenjata Jepang menambah jumlah infantri untuk melawan serangan secara bertahap, tetapi menderita kekalahan besar. Pada bulan Januari 1943, Amerika Serikat menambah kapasitas mereka di Pulau Guadalcanal menjadi 50.000 tentara. Sejumlah 25.000 tentara garnisun Jepang menghadapi kesulitan pasokan makanan dan wabah penyakit. Mereka terpaksa menarik diri dari pulau itu pada tanggal 1 - 7 Januari 1943 dalam 3 kelompok. Angkatan bersenjata Jepang kehilangan 24.600 tentara, 30 kapal perang dan 600 pesawat terbang selama setengah tahun pertempuran Guadalcanal.
Dalam paruh kedua tahun 1943, Perang Sino mulai menjadi perang balasan strategis. Pada musim semi dan musim panas 1943, tentara pemberontakan mengurangi wilayah yang diduduki. Pertempuran Hubei Barat dan Pertempuran Changde adalah contoh perang frontal pada tahun 1943. Pada 14 Oktober angkatan bersenjata Cina yang berbasis di India melakukan serangan balik ke Jepang di Burma utara.
Militer Amerika Serikat menerapkan strategi aero-amfibi ke semua benteng pulau utama Jepang pada perang Asia-Pasifik ini. Pada musim semi dan musim panas 1945, pertempuran Asia Pasifik mulai meletus. Pasukan militer Amerika Serikat dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melancarkan serangan atas pulau-pulau di Samudra Pasifik :
  • Dari pertengahan 1943 hingga September 1944, Amerika Serikat militer Amerika menyerang dan menduduki dan Kepulauan Solomon dan Bismarck dalam Zona Barat Daya Pasifik. Mereka melucuti angkatan bersenjata Jepang di Papua Nugini, menyerang dan menduduki Kepulauan Gilbert, Kepulauan lainnya yang berhasil dikuasai adalah Marshall, Mariana dan Pulau Caroline.
  • Perebutan Filipina [24-25 Oktober 1944], Pertempuran Teluk Leyte, pertempuran laut terbesar dalam sejarah dunia telah meletus. 282 kapal dari Jepang dan Amerika Serikat telah berpartisipasi dalam perang ini. Jepang kalah besar setelah pertempuran itu. Pada tanggal 4 Maret, 1945 Amerika Serikat militer Amerika kembali ke Manila dan mengendalikanseluruh Filipina pada pertengahan Maret.
  • 14 Februari-8 Maret 1945, Amerika Serikat militer menduduki Kepulauan Ryukyu yang berjarak sekitar 1.200 km dari Tokyo. Angkatan bersenjata Jepang kehilangan 23.000 tentara dalam pertempuran ini. Jumlah korban Amerika Serikat militer Amerika adalah 24.000 tentara. Pada tanggal 1 April, militer Amerika Serikat mendarat di Pulau Okinawa. Pada tanggal 30 Juni, mereka menduduki seluruh pulau, yang ternyata menjadi basis angkatan laut dan angkatan udara untuk seluruh serangan Jepang. Jumlah korban untuk pertempuran ini 49.000 tentara.
Tentara sekutu yang terdiri Cina, Inggris dan Amerika Serikat saling terkoordinasi untuk melakukan counter-offensive di Burma. Pada tanggal 27 Januari 1945, ekspedisi angkatan bersenjata Cina bergabung dengan angkatan bersenjata Cina yang berbasis di Birma Utara untuk membuat pertemuan antara Cina-India dan Cina-Burma. Inggris adalah angkatan bersenjata yang pertama kali sukses besar dalam garis selatan untuk menghalau pergerakan Jepang. Pada tanggal 2 Mei 1945, tentara sekutu maju ke Rangoon dan merebut kembali seluruh wilayah Burma pada tanggal 6 Mei 1945.
Pada bulan April 1944 hingga awal 1945, angkatan bersenjata Jepang memulai pertempuran di jalur jereta api Jinghan, Wuguang dan Xianggui untuk membuat sambungan dengan rel kereta api, sehingga memudahkan dalam menyerang dan menduduki pangkalan angkatan udara Amerika di Cina. Tentara pemerintah Nasional China kalah dalam pertempuran dalam 8 bulan ini. Mereka kehilangan 146 kota dan 600.000 tentara. Berbagai peperangan Sekutu terhadap Jepang dimulai di Cina pada tahun 1944. Sekutu telah menyerang dan merebut 70 kota. Pada musim semi 1945, sekutu berhasil membebaskan 19 daerah tambahan dengan total luas sekitar 950.000 km persegi dan jumlah penduduk 95.000.000. Jumlah tentara Sekutu dan Cina telah meningkat menjadi 910.000, karena ditambah dengan bala bantuan dari Angkatan Darat Rute IV, Rute VIII dan milisi Cina sebanyak 2.200.000 orang.
Pertemuan Amerika Serikat dan Inggris
Pada tahun 1943, pimpinan Amerika Serikat dan Inggris berkali-kali bertemu untuk merumuskan strategi bersama dan untuk mengkoordinasikan tindakan untuk kedua negara. Pada tanggal 14-24 Januari Konferensi Casablanca dilakukan untuk membahas konsep operasi militer pada 1943. Roosevelt memulai penyerahan tanpa syarat dari negara-negara Fasisme sebagai prinsip. Pada tanggal 12-25 Mei, Konferensi Washington memutuskan bahwa pembukaan medan perang bagi pasukan sekutu di Eropa untuk ditunda sampai Mei 1944, tetapi sangat ditentang Uni Soviet. Pada tanggal 19-25 Agustus, Konferensi Quebec menentukan rencana pertempuran di Eropa Barat.
Pada tanggal 22-26 November 1943, kepala pemerintah Amerika Serikat, Inggris dan Cina mengadakan konferensi di Kairo. Mereka menandatangani Kairo Declaration untuk menangani masalah pasca perang dari Jepang. Pada tanggal 28 Nopember-1 Desember 1943, Uni Soviet, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan konferensi di Teheran. Mereka menandatangani Teheran Declaration dan Teheran Agreement. Konferensi ini memutuskan untuk penyebaran medan perang kedua di Eropa dengan 1944 untuk mengatasi perbedaan antara Uni Soviet, Amerika Serikat dan Inggris.
Strategi Aliansi dari Negara Anti-Fasis
Tentara Sekutu dari Amerika Serikat dan Inggris [garis barat] bekerja sama dengan pasukan Uni Soviet [garis timur] di Eropa Barat untuk melawan serangan tentara Jerman dari timur dan barat. Sedangkan tentara sekutu didalam Perang Pasifik, karena mengerahkan pertempuran udara dari pulau-ke pulau, berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan perang gerilya di Eropa. Perang gerilya memainkan posisi strategis penting dalam perang anti-fasis.
Pasukan Uni Soviet memasuki perang Eropa Timur pada 1944, dan angkatan bersenjata Jerman berhasil diusir dari Uni Soviet. Pasukan Uni Soviet membebaskan sekitar 1.000.000 km persegi wilayah nasional mereka pada tahun 1943. Pada tahun 1944, tentara Uni Soviet memulai sepuluh kampanye strategis. Lebih dari 30 divisi angkatan bersenjata Jerman di Courland, Latvia, menyerah pada tanggal 9 Mei 1945 dan semua kekuatan lain bersenjata Jerman diusir dari perbatasan Soviet.
Pada bulan Agustus 1944, rakyat Rumania mengadakan pemberontakan bersenjata kepada Jerman pada tanggal 23 Agustus. Pada tanggal 31 Agustus, pasukan Uni Soviet memasuki Bucharest dan mengalahkan semua angkatan bersenjata Jerman. Pemerintah demokratis baru menyatakan perang ke Jerman. Pada akhir September, Rumania dan Bulgaria membebaskan wilayah nasional mereka di bawah bantuan Soviet.
Pada bulan Maret 1944, angkatan bersenjata Jerman masih menduduki Hungaria. Pasukan Uni Soviet memasuki Hongaria pada bulan September. Pada tanggal 28 Desember, pemerintahan sementara Hungaria menyatakan perang ke Jerman. Pada tanggal 13 Februari 1945, tentara Uni Soviet membebaskan Budapest. Pada tanggal 4 April 1945, seluruh Hungaria dibebaskan dari invasi Jerman.
Pada bulan April 1941, angkatan bersenjata Jerman mulai menginvasi Yugoslavia. Dan pada 20 Oktober 1944, angkatan bersenjata pemerintahan sementara Yugoslavia [dibantu Uni Soviet] membebaskan Beograd. Selanjutnya pasukan Uni Soviet pergi ke utara ke Hongaria dan Yugoslavia, dengan menangkap 13 divisi dari 300.000 tentara Jerman. Yugoslavia bebas pada 15 Mei 1945.
Pada bulan April 1939, Italia menginvasi Albania. Pada bulan Juli 1943, mereka mendirikan Markas Besar Tentara Pembebasan Nasional Albania [National Liberation Army General Headquarters]. Pada tanggal 17 Nopember 1944, mereka dibebaskan oleh Tirana. Pada bulan November 29, Albania dinyatakan merdeka. Albania telah menangkap 100.000 tentara Italia dan 70.000 tentara Jerman.
Pada bulan Mei 1942, Serikat Partai Buruh Polandia mendirikan pasukan militer. Pada bulan Desember 1943, Tentara Rakyat Polandia resmi berdiri. Pada bulan Juli 1944, tentara Uni Soviet masuk Polandia. Pada tanggal 1 Agustus Pemberontakan Warsawa meletus dan diredam setelah 63 hari. Pada tanggal 17 Januari 1945, Uni Soviet dan pasukan bersenjata membebaskan Warsawa. Pada tanggal 3 Februari, pasukan Uni Soviet maju ke Sungai Oder. Seluruh Polandia dibebaskan.
Pada tanggal 6 Oktober 1944, tentara Uni Soviet mulai masuk ke Cekoslovakia. Pada tanggal 5 Mei 1945, Pemberontakan Praha meletus di Cekoslowakia. Pada 9 Mei, pasukan Uni Soviet dan Cekoslovakia menembus kota Praha, dan kota ini dibebaskan pada 11 Mei.
Pada tanggal 2 September 1944, tentara sekutu masuk ke Belgia. Pada tanggal 8 September pemerintah Belgia ditransfer kembali dari London ke Brussels. Pada tanggal 9 September, Luxemburg dibebaskan dari invasi Jerman. Belanda dibebaskan Maret 1945. Pada bulan Mei, awal 1945 angkatan bersenjata Jerman di Norwegia menyerah kepada tentara sekutu. Pada tanggal 5 Mei 1945, pasukan Jerman di Denmark juga menyerah kepada tentara sekutu.
Pertempuran Normandy dan Pembebasan Perancis
Pasukan sekutu membuka medan perang kedua di Eropa untuk membebaskan negara-negara di Eropa dan Skandinavia yang diduduki oleh angkatan bersenjata Jerman. Serangan balik dari Jerman di wilayah pegunungan Ardennes akhirnya dapat dipatahkan.

Pada tanggal 6 Juni, 1944, 5 divisi infantri dan 3 divisi pasukan udara dari Amerika Serikat, Inggris dan Kanada mendarat di pantai Normandy, Seine-Maritime di Perancis. Tentara sekutu telah membangun kekuatan militer sebanyak 2.876.000 tentara, 6.500 kapal perang, 11.000 pesawat tempur dan 2.700 pesawat transportasi untuk menghadapi pertempuran ini. Pada tanggal 12 Juni, tambahan 19 divisi dari 326.000 tentara turut mendarat. Itu adalah perang amfibi skala terbesar dalam sejarah perang dunia.
Berbagai gerakan anti-fasisme perlawanan Perancis diselenggarakan pada tahun 1940. Pada bulan Juni 1943, Komite Pembebasan Nasional Perancis didirikan di Algiers. Pada tanggal 19 Agustus 1944, meletus pemberontakan bersenjata di Paris. Pada tanggal 30 Agustus, Pemerintah Sementara Republik Perancis didirikan dengan De Gaulle sebagai Presiden.
Pada tanggal 15 Agustus, tentara sekutu mendarat di barat Cannes untuk memulai pertempuran di Perancis Selatan. Pada tanggal 28 Agustus, pasukan sekutu maju ke Marseilles dan Toulon. Pada tanggal 12 September, dua sekutu pasukan dari utara dan selatan bergabung di Dijon antara Paris dan Marseille. Perancis berhasil dibebaskan pada akhir 1944.

Pada musim dingin 1944, angkatan bersenjata Jerman di wilayah Pegunungan Ardennes di perbatasan Belgia-Luxemburg merasakan penderitaan hebat dari serangan mereka. Mereka menerobos garis pertahanan militer Amerika Serikat pada bulan Desember. Pada tanggal 1 Januari 1945, angkatan bersenjata Jerman menyerang militer Amerika Serikat yang ditempatkan di Alsace. Pasukan sekutu itu tidak siap dan meminta bala bantuan dari pasukan Uni Soviet. Pada tanggal 12 Januari pasukan Uni Soviet dan tentara sekutu menyerang Jerman. Penyerangan ini mendorong Jerman kembali ke lokasi semula pada tanggal 28 Januari.

WAR OUTCOME
Sebagai aliansi anti-fasis, Sekutu memaksa Jerman dan Jepang untuk menyerah tanpa syarat pada 1945. Semua bangsa, baik yang terlibat perang maupun tidak, telah berkorban dengan sangat besar dalam Perang Dunia II ini. Kemenangan ini diharapkan akan membawa pada perdamaian dunia.
Kemenangan Negara Anti-Fasis
Negara-negara sekutu anti-fasis bekerja sama menghancurkan perlawanan akhir dari Jerman-Jepang. Mereka harus rencana memelihara perdamaian dunia. Pada tanggal 4 Februari sampai 11 1945, Perdana Menteri Uni Soviet, Amerika Serikat dan Inggris menyelenggarakan Konferensi Yalta. Konferensi ini telah mempertahankan kesatuan antara negara-negara sekutu selama masa perang. Konferensi ini membentuk tatanan internasional pascaperang baru, tetapi juga mengungkapkan kecenderungan kekuatan politik tertentu.
Kekalahan Jerman
Pada bulan April 1945, 2.500.000 tentara Uni Soviet masuk di ibukota Jerman, Berlin. Mereka benar-benar mengelilingi Berlin pada tanggal 25 April. Pada tanggal 1 April angkatan bersenjata Jerman tepi barat Ruhr dikelilingi tentara sekutu dan menyebabkan 325.000 tentara Jerman menyerah pada tanggal 18 April. Pada tanggal 25 April Uni Soviet bergabung dengan pasukan Amerika Serikat di sebuah kota tepi Sungai Elbe, yang disebut Torgau. Pada tanggal 27 April, pasukan Uni Soviet memasuki pusat kota Berlin. Pada 30, Adolf Hitler disinyalir bunuh diri karena takut hukuman. Pada tanggal 3 Mei Pertempuran Berlin berakhir, dengan korban 250.000 orang dan 480.000 orang ditangkap dari pihak Jerman. Pada 7 Mei 1945 perwakilan dari pemerintah Jerman menandatangani kapitulasi menyerah tanpa syarat kepada Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet dan Perancis di markas komando di Reims. Sebuah kapitulasi resmi juga ditandatangani di markas komando Uni Soviet pada tanggal 8 Mei. Jerman dinyatakan kalah dan Perang Eropa berakhir pada tanggal 9 Mei 1945.

Kekalahan Jepang
Dua bulan setelah kekalahan Jerman, Sekutu juga mengisyaratkan agar Jepang menyerah. Pemerintah Jepang justru menolak Postdam Agreement yang ditawarkan oleh Amerika Serikat dan sekutu.
Meskipun Amerika Serikat telah membombardir Jepang dengan bom pertengahan 1944, sampai akhir perang, Amerika telah mengirim sebanyak 14.569 sorties, dengan dari 100.000 ton bom. Tindakan ini telah merusak industri dan juga menyebabkan timbulnya korban jiwa rakyat Jepang. Akhirnya, pada tanggal 6 Agustus 1945, sebuah pesawat Amerika menjatuhkan bom atom, yang setara dengan 20.000 ton TNT, meledakkan kota Hiroshima. Akibatnya, 78.150 jiwa tewas dan 51.408 orang luka-luka atau hilang. Pada tanggal 9 Agustus, pesawat Amerika kembali menjatuhkan bom atom kedua, di kota Nagasaki. Akibat dari bom ini adalah korban jiwa sebanyak 23.750 orang tewas dan 43.020 orang luka-luka.
 
Dari 11 Agustus - 30 Agustus, pasukan Soviet maju melalui 38 jalur paralel utara setelah mereka masuk utara Korea Utara. Mereka juga menguasai Pulau Sakhalin selatan dan Kepulauan Kurile. Pada tanggal 1 September, pasukan Uni Soviet menduduki Kunashir Pulau dan Pulau Shikotan. Sebanyak 83.000 tentara Jepang tewas dan 594.000 ditangkap. Pada bulan Agustus 1945, Pemerintah China Kuomintang menerima penyerahan tentara Jepang dalam perbatasan Tembok Besar China dan daerah di atas lintang 16° utara Vietnam. penyerahan ini selesai pada akhir Oktober 1945. Ada 1.280.000 perwira angkatan bersenjata Jepang dan 1.460.000 tentara boneka yang menyerah. Menurut statistik Jepang, mereka telah kehilangan setidaknya 1.330.000 korban [tidak termasuk 170.000 dieliminasi oleh Angkatan Darat Amerika Anti-Jepang] di medan perang Cina pada Perang Sino.. 1.247.000 tentara Jepang hilang di medan perang Pasifik (termasuk 160.000 yang dieliminasi oleh tentara Inggris di India dan Amerika di medan perang India dan Burma). Sedangkan serbuan dari Uni Soviet juga menyebabkan Jepang kehilangan 677.000 tentara.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, konferensi dan rapat kabinet Jepang yang pada awalnya menolak Potsdam Agreement akhirnya diteruskan ke Kaisar Jepang irohito untuk mengadili. Pada tanggal 10 Agustus, Jepang akhirnya resmi menandatangani Potsdam Agreement. Pada tanggal 15 Agustus, Kaisar Hirohito menyiarkan dekrit kekaisaran untuk menyerah. Pada tanggal 17 Agustus perintah menyerah yang dikeluarkan untuk semua kekuatan dalam negeri dan asing Jepang. 3.300.000 tentara Jepang yang berbasis di Timur Jauh, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Samudra Pasifik pulau-pulau tersebut kemudian menyerah kepada tentara sekutu satu demi satu. Pada tanggal 30 Agustus, pasukan militer dari Amerika Serikat tiba di Tokyo dan wilayah di sekitarnya. Pada tanggal 2 September, Jepang menandatangani kapitulasi resmi. Oleh karena itu, anti-fasis Kedua Perang Dunia berakhir.

Music man 16 May, 2011


--
Source: http://krisnahomerecord.blogspot.com/2011/05/sejarah-lengkap-perang-dunia-ke-dua.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar